Minggu, 31 Maret 2013

Gambar Ayam Serama Kate Mini Jantan dan Anaknya

Gambar Ayam Serama Kate Mini Jantan





Gambar Anak Ayam Serama Kate Mini

PESONA Bonsai Anting Putri ( Wrightia Religiosa )

Bonsai Anting Putri ( Wrightia Religiosa )


Bonsai Anting Putri ( Wrightia Religiosa ) 

Anting Putri atau Wrightia Religiosa adalah salah satu dari 23 spesies tanaman berbunga dalam keluarga (dogbane) Apocynaceae. Anting putri memiliki daun hijau yang kecil dan bunga berwarna putih menggantung seperti bunga melati kecil. Tanaman ini tumbuh di beberapa habitat asli di daerah tropis sperti Afrika, Asia dan Australia. Anting Putri adalah tanaman spesies kecil yang hidup di semak-semak.

Jenis tanaman atau bonsai anting putri ini dinamai William Wright (1735 -1819) oleh dokter Skotlandia dan botani oleh Robert Brown. Wrightia antidysenterica kadang-kadang keliru milik seorang Holarrhena genus terpisah, seperti pubescens Holarrhena. Tanaman anting putri ini telah lama dikenal dalam tradisi Ayurvedic India, dan disebut "kuĊ£aja" dalam bahasa Sansekerta dan orang Indonesia umumnya menyebutnya dengan nama ANTING PUTRI.

Bonsai Anting Putri - 2

Bonsai Anting Putri - 1


Anting Putri banyak digunakan sebagai tanaman hias saat ini, tumbuhan ini didaerah Indonesia sendiri hampir sangat langka. Oleh para penggemar bonsai Indonesia, tanaman anting putri ini banyak dicari dan dijadikan bonsai anting putri. Beberapa bonsai anting putri yang memiliki bentuk dan kriteria bonsai yang baik akan memiliki nilai seni dan jual sangat tinggi.

Berikut ini beberapa contoh gambar bonsai anting putri dan video bonsai anting putri.

VIDEO BONSAI ANTING PUTRI



Ternak Bebek Kering

Ternak bebek kering maksudnya adalah kita memelihara bebek dalam kandang tanpa menyediakan kolam untuk bebek berenang. Pada umumnya bebek memang lebih menyukai lahan basah sebagai tempat mencari makan namun itu semua bisa dimodifikasi menjadi beternak bebek full di lahan kering atau kandang kering. Beternak bebek secara kering ini banyak diaplikasikan untuk beternak bebek petelur, yang

Sabtu, 30 Maret 2013

CARA BETERNAK KELINCI



Cara mudah budidaya kelinci
Anda yang menyukai dan hobi kelinci ada baiknya mempelajari lebih dalam lagi cara budidaya kelinci atau beternak kelinci. Karena dengan mempelajarinya, selain Anda bisa menyalurkan hobi, Anda juga bisa mengambil keuntungan dari hasil budidaya kelinci ini. Biasanya orang yang terjun ke salah satu jenis usaha yang didasari oleh hobi atau kegemaran akan mendatangkan kesuksesan yang besar.
Bulu dan daging adalah hasil yang bisa diambil dari beternak kelinci, selain itu kotorannya juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Bulu kelinci bisa dimanfaatkan untuk bahan pembuatan tas, jaket dan lain-lain. Dagingnya bisa dimanfaatkan untuk dikonsumsi oleh manusia. Hal ini menjadikan usaha budidaya kelinci cukup prospektif dan menjanjikan.
Lokasi Budidaya/Beternak
Pemilihan lokasi salah satu penentu keberhasilan budidaya atau beternak kelinci. Untuk itu penentuan lokasi perlu memperhatikan hal-hal berikut:
  • Dekat sumber air
  • Terbebas dari gangguan asap
  • Terbebas dari gangguan bau
  • Jauh dari kebisingan
  • Terlindung dari predator
Persiapan Kandang
Kandang adalah tempat bernaungnya atau berlindungnya kelinci dari hujan, panas dan lain-lain. Kandang kelinci dibuat berdasarkan kategori kelinci, yaitu :
  • Kandang induk betina
  • Kandang induk jantan
  • Kandang perkawinan
  • Kandang anakan
Jangan mencampurkan kelinci betina dan jantan yang berumur di bawah 5 bulan dalam satu kandang, karena kalau terjadi perkawinan bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada kelinci dan risiko kematian anak yang tinggi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan kandang kelinci adalah:
Ada tempat pakan dan minum
  • Sirkulasi udara lancar
  • Aman dari predator
  • Suhu ideal 21° C
  • Lama pencahayaan ideal 12 jam
Cara mudah budidaya kelinci
*Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup untuk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anakan ukuran 50x30x45 cm.
Pembibitan Kelinci
Pemilihan bibit kelinci disesuaikan dengan tujuan budidaya kelinci. Jika tujuannya untuk menghasilkan bulunya, maka pilihlah bibit kelinci dari jenis kelinci yang berbulu lebat seperti Angora, American Chinchilla dan Rex. Jika tujuannya untuk menghasilkan dagingnya, maka pilihlah bibit kelinci dari jenis kelinci berbobot besar seperti Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan dan New Zealand. Secara spesifik untuk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih dan terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.
Perawatan Bibit dan calon induk
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan dan sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
Perkawinan
Induk betina dan jantan dikawinkan setelah mencapai umur 5 bulan dengan menempatkannya di dalam satu kandang. Waktu kawin pagi atau sore hari di kandang pejantan dan biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
Kelahiran
Setelah perkawinan, kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dengan meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan. Bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak untuk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dengan cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari sering menyebabkan kondisi anak lemah, mata tertutup dan tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
Pembiakan
Ada 3 metode pembiakan dalam beternak atau budidaya kelinci, yaitu :
  •  In Breeding (silang dalam), untuk mempertahankan dan menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
  • Cross Breeding (silang luar), untuk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
  • Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), untuk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
Pemberian Pakan
Budidaya kelinci membutuhkan pakan. Jenis pakan yang diberikan berjenis rerumputan meliputi rumput lapangan dan rumput gajah. Berjenis sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi dan daun kacang panjang. Pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak dan bungkil-bungkilan. Untuk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahan berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan dan minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya dan pukul 18.00 rumput diberikan dalam jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
Demikan artikel singkat cara mudah budidaya kelinci. Semoga bermanfaat.

SUKSES BUDIDAYA TANAMAN SEMANGKA


Tanaman Semangka adalah tanaman yang sangat popular di masyarakat Indonesia. Disamping itu tanaman Semangka merupakan tanaman yang sangat bermanfaat untuk kesehatan karena banyak mengandung air dan serat. Oleh karena itu budidaya tanaman tersebut perlu dilakukan dengan baik dan sesuai petunjuk tehnis agar didapat hasil yang memuaskan.

SYARAT PERTUMBUHAN

Curah hujan ideal 40-50 mm/bulan. Seluruh areal pertanaman perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam, suhu optimal +/- 250 C. Semangka cocok ditanam didataran rendah hingga ketinggian 600 m dpl. Kondisi tanah cukup gembur, kaya bahan organic, bukan tanah asam dan tanah kebun/persaahan yang telah dikeringkan. Cocok pda jenis tanah berpasir dengan keasaman tanah pH 6-6,7.


TEKNIS BUDIDAYA SEMANGKA

1. Persiapan Media Semai
Campurkan Solbi Agro sebanyak 100 ml dengan pupuk kandang sebanyak 50 kg, dan tanah untuk lahan seluas 1000m2, didiamkan selama 1 minggu ditempat teduh dengan selalu dijaga kelembabannya dan sesekali di aduk aduk / dibolak balik.
Campurkan tanah halus (yang telah diayak) sebanyak 2 ember, pupuk kandang matang yang telah diayak 1 ember, dan TSP +/- 50 gram dan dimasukkan dalam polibag ukuran 8×10 cm hingga terisi 90% nya.

2. Teknis Perkecambahan Benih
Benih dimasukan ke dalam kain lalu direndam dengan larutan Solbi Agro sebanyak 5 cc per liter air selama 10 jam.
Setelah dilakukan perendaman, benih tersebut diperam dalam kertas sampul warna coklat atau Koran selama 1–2 hari.
Benih yang sudah berkecambah dipindahkan ke media persemaian.

3. Persemaian Benih dan Pemeliharaan Bibit
Media semai disiram air secukupnya
Benih yang telah keluar calon akar sepanjang 2 cmm disemaikan dalam polibag sedalam 1-1,5 cm.
Polibag persemaian diletakkan berderet dan terkena sinar matahari penuh
Penyiraman 1-2 kali sehari dan pada umur 12-14 hari bibit siap dipindam tanam ke lahan.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM

1. Pembukaan Lahan
Lakukan pembajakan sedalam 30 cm dan kemudian dihaluskan dan diratakan.
Bersihkan lahan dari sisa-sisa perakaran dan batu.
Buat bedengan dengan lebar 1 m, tinggi 0,5 m, dan lebar telasah 2 m.
Berikan kapur dolomite agar mencapai pH 6-6,7
Berikan pupuk kandang yang telah dicampur Solbi Agro ( 1lt Solbi Agro untuk 1 ton pupuk kandang), seminggu sebelum tanam.
Pemupukan dasar dengan TSP 200 kg / ha, ZA 140 kg / ha dan KCL 130 kg / ha.
Bedengan perlu diberi plastik mulsa dengan lebar 110-150 cm agar membantu mengurangi penguapan air dan pertumbuhan tanaman penggangu lainnya.

TEKNIS PENANAMAN SEMANGKA

1. Pembuatan lubang Tanam
Dilakukan satu minggu sebelum penanaman dengan kedalaman 8 cm, dengan jarak 20-30 cm dari tepi bedengan.
Jarak tanam antar lubang 90-100 cm.
Penanaman sebaiknya pagi atau sore hari kemudian dilakukan penyiraman hingga cukup basah.

PEMELIHARAAN TANAMAN

1. Penyulaman
Penyulaman dilakukan 3-5 hari setelah tanam.

2. Penyiangan
Lakukan penyiangan dengan cara mengatur cabang primer dan hanya dipelihara 2-3 cabang saja tanpa memotong cabang sekunder.
Ujung cabang sekunder disisakan 2 helai daun.
Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buahnya dipotong agar tidak menganggu pertumbuhan buah.
Lakukan perempelan tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan buah.

3. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan dengan dibasahi saluran antar bedengan dengan cara di siram dengan pipa atau digembor dengan waktu 4-6 hari.
Volume penyiraman tidak boleh terlalu berlebihan.

4. Pemupukan
Pemupukan satu minggu setelah tanam dengan menggunakan ZA 40 kg/ha, KCL 140 kg/ha
Pemupukan semangka dua minggu setelah tanam mengunakan ZA 120 kg/ha, TSP 85 kg/ha, KCL 170 kg/ha.
Pemupukan semangka saat berbunga menggunakan ZA 130 kg/ha, KCL 30 kg/ha
Lakukan penyemprotan Solbi Agro dengan dosis 500 ml dilarutkan dengan 200 liter air, dan disemprotkan merata setiap 2 minggu sekali.

5. Sortir Buah
Pilih buah yang cukup besar bulat baik dan tidak cacat, terletak antara 1-1,5 m dari perakaran tanaman.
Sisakan hanya 1-2 buah saja, lainnya di pangkas.
Jika berat buah sudah hampir 2 kg, bolak balik buah agar didapat pencahayaan matahari dan warna yang rata.

Cara sukses budidaya semangka
HAMA PENYAKIT SEMANGKA

1. Hama Tanaman Semangka
  • Thrips Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian: semprotkan insektisida yang direkomendasikan untuk hama ini.
  • Ulat Perusak Daun Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, gejala : daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: semprotkan insektisida yang direkomendasikan untuk hama ini.
  • Tungau Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: semprotkan insektisida yang direkomendasikan untuk hama ini.
  • Ulat Tanah Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian: (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian : semprotkan insektisida yang direkomendasikan untuk hama ini.
  • Lalat Buah Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercak-bercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : semprotkan insektisida yang direkomendasikan untuk hama ini.

2. Penyakit Tanaman Semangka
  • Layu Fusarium Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur. Pengendalian: (1) dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang belum ditanami, (2) pemberian fungisida yang direkomendasikan untuk penyakit ini.
  • Bercak Daun Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala: permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: seperti pada penyakit layu fusarium.
  • Antraknosa Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: seperti pengendalian penyakit layu fusarium.
  • Busuk Semai Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: pemberian fungisida yang direkomendasikan untuk penyakit ini.
  • Busuk Buah Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan. f. Karat Daun Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium.

3. Penggunaan Solbi Agro
Untuk menghindari terjadinya kerugian akibat serangan Hama dan Penyakit, sebenarnya kunci utama adalah menjaga agar tanaman tersebut tumbuh sehat, untuk menyehatkan tanaman maka lakukan penyemprotan Solbi Agro dengan dosis 500 ml per 200 liter air atau 2 tutup per tangki sprayer dan dilakukan rutin setiap 2 minggu sekali sehingga dimungkinkan tanaman akan tumbuh sehat sehingga kerugian akibat serangan hama dan penyakit dpat di minimalisir segera.

PANEN
Ciri dan Umur Panen Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen).

Cara Panen Pemetikan buah sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.

PELUANG USAHA BUDIDAYA PEPAYA CALIPORNIA



Varietas pepaya baru yang kini digandrungi para petani karena menjanjikan keuntungan. Pepaya California memiliki keunggulan tersendiri. Buahnya lebih manis, tahan lama, dan bisa dipanen lebih cepat dibandingkan pepaya varietas lain.

Syarat tumbuh
Tanaman dapat tumbuh pada dataran rendah dan tinggi 700 – 1000 mdpl, curah hujan 1000 – 2000 mm/tahun, suhu udara optimum 22 – 26 derajat C dan kelembaban udara sekitar 40% dan angin yang tidak terlalu kencang sangat baik untuk penyerbukan. Tanah subur, gembur, mengandung humus dan harus banyak menahan air, pH tanah yang ideal adalah netral dengan pH 6 -7.


Pembibitan
Persyaratan Bibit/Benih
Biji-biji yang digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yang telah masak benar dan berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yang dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yang menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yang teduh. Biji yang segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yang sudah terlalu masak/tua dan jangan dari pohon yang sudah tua.
Penyiapan Benih

  • Kebutuhan benih per hektar 60 gram (± 2000 tanaman). Benih direndam dalam larutan ATONIK 2 cc/liter selama 1-2 jam, ditiriskan dan ditebari Natural GLIO kemudian disemai dalam polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yang digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yang di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yang sudah matang dan diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan
  • Teknik Penyemaian Benih
    - Benih dimasukkan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam.
    - Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan ke kebun.
  • Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
    Pada persemaian biji-biji ditaburkan dalam larikan (barisan) dengan jarak 5 – 10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yang baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam. Semprotkan Atonik dicampur EM4 sesuai dosis anjuran interval 1 minggu sekali.
  • Pemindahan Bibit
    Bibit-bibit yang sudah dewasa, sekitar umur 2 – 2,5 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
Pengolahan Media Tanam
  • Persiapan
    Lahan dibersihkan dari rumput, semak dan kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak dan digemburkan.
  • Pembentukan Bedengan
    - Bentuk bedengan berukuran lebar 200 – 250 cm, tinggi 20 – 30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm.
    - Buat lubang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
  • Pengapuran
    Apabila tanah yang akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yang matang, perlu ditambah ± 1 kg Dolomit dan biarkan 1-2 minggu.
  • Pemupukan
    Sebelum diberi pupuk, tanah yang akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 10 kg pupuk kandang yang telah matang dicampur dengan PUPUK PETRO ORGANIK 5 kg ditambah NPK 2 ons.
Peluang sukses budidaya pepaya california
Teknik Penanaman
  • Pembuatan Lubang Tanam
    Lubang tanam berukuran 50 x 50 x 50 cm, yang digali secara berbaris. Biarkan lubang-lubang kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yang telah dicampuri dengan pupuk kandang 2 – 3 blek. Jika pupuk kandang tidak tersedia dapat dipakai EM4 dengan cara disiramkan ke lubang tanam dosis 1 sendok makan/10 lt air sebelum tanam. Lubang – lubang yang ditutupi gundukan tanah yang cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut di atas dibuat 1-2 bulan penanaman.
    Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang – lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
  • Cara Penanaman
    Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yang jantan dan betina atau berkelamin dua.
Pemeliharaan Tanaman
  • Penjarangan dan Penyulaman
    Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
  • Penyiangan
    Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
  • Pembubunan
    Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan dan berapa kali kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
  • Pemupukan
    Pohon pepaya memerlukan pupuk yang banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yang diperlukan dan dapat menjaga kelembaban tanah.
Cara pemberian pupuk :
  • Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP dan 25 gram KCl, dicampur dan ditanam melingkar
  • Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, dan 40 gram KCl
  • Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gram TSP, 50 gram KCl
  • Umur 6 bulan dan seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gram TSP, dan 75 gram KCl
  • Siramkan EM4ke lubang tanam dengan dosis 1 sendok makan/10 liter air setiap 1-2 bulan sekali. Lakukan penyemprotan campuran insetisida,fungisida, ZPT dan Pupud Daun dengan dosis dsesuai anjuran setiap 1-2 minggu sekali setelah tanam sampai umur 2-3 bulan
  • Setelah umur 3 bulan semprot dengan POC NASA 3 – 4 tutup ditambah HORMONIK dosis 1 – 2 tutup / tangki
  • Penyemprotan hati – hati pada saat berbunga agar tidak kena bunga yang mekar atau lebih aman bisa disiramkan
Pengairan dan Penyiraman
Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yang tergenang. Maka pengairan dan pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yang banyak turun hujan dan bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami.
Hama dan Penyakit
Kutu tanaman (Aphid sp., Tungau). Badan halus panjang 2 – 3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut dan kaki panjang. Kutu dewasa, ada yang bersayap dan tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yang panjang di bagian mulut.
Pengendalian : semprot dengan Natural BVR atau PESTONA secara bergantian
Penyakit yang sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus mosaik, rebah semai, busuk buah, leher akar, pangkal batang dan nematoda.
Penyakit mati bujang disebabkan oleh jamur Phytophthora parasitica, P. palmivora dan Pythium aphanidermatum. Menyerang buah dan batang pepaya. Cara pencegahan: perawatan kebun yang baik, menjaga kebersihan, dan drainase serta sebarkan Natural GLIO ke lubang tanam, sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita.
Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yang terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu dan mati. Pengendalian : Siramkan PESTONA ke lubang tanam
Panen dan Pasca Panen
  • Ciri dan Umur Panen
    Tanaman pepaya dapat dipanen setelah berumur 7,5  bulan. Buah pepaya dipetik harus pada waktu buah itu memberikan tanda-tanda kematangan: warna kulit buah mulai menguning. Tetapi masih banyak petani yang memetiknya pada waktu buah belum terlalu matang.
  • Cara Panen
    Panen dilakukan dengan berbagai macam cara, pada umumnya panen/pemetikan dilakukan dengan menggunakan “songgo” (berupa bambu yang pada ujungnya berbentuk setengah kerucut yang berguna untuk menjaga agar buah tersebut tidak jatuh pada saat dipetik).
  • Periode Panen
    Panen dilakukan setiap 4 hari sekali

HAMA dan PENYAKIT PISANG

HAMA dan PENYAKIT PISANG - Budidaya Petani.
Hama Tanaman Pisang
  1. Ulat daun (Erienota thrax.)
    • Bagian yg diserang adalah daun.
    • Gejala: daun menggulung seperti selubung & sobek hingga tulang daun.
    • Pengendalian: dengan menggunakan insektisida yg cocok belum ada, dapat dicoba dengan insektisida Malathion.
  2. Uret kumbang (Cosmopolites sordidus)
    • Bagian yg diserang adalah kelopak daun, batang.
    • Gejala: lorong-lorong ke atas/bawah dlm kelopak daun, batang pisang penuh lorong.
    • Pengendalian: sanitasi rumpun pisang, bersihkan rumpun dari sisa batang pisang, gunakan bibit yg telah disucihamakan.
  3. Nematoda (Rotulenchus similis, Radopholus similis).
    • Bagian yg diserang adalah akar.
    • Gejala: tanaman kelihatan merana, terbentuk rongga atau bintik kecil di dlm akar, akar bengkak.
    • Pengendalian: gunakan bibit yg telah disucihamakan, tingkatkan humus tanah & gunakan lahan dengan kadar lempung kecil.
  4. Ulat bunga & buah (Nacoleila octasema.)
    • Bagian yg diserang adalah bunga & buah.
    • Gejala: pertumbuhan buah abnormal, kulit buah berkudis. Adanya ulat sedikitnya 70 ekor di tandan pisang.
    • Pengendalian: dengan menggunakan insektisida.
  1. Penyakit darah
    • Penyebab: Xanthomonas celebensis (bakteri). Bagian yg diserang adalah jaringan tanaman bagian dalam.
    • Gejala: jaringan menjadi kemerah-merahan seperti berdarah.
    • Pengendalian: dengan membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  2. Panama
    • Penyebab: jamur Fusarium oxysporum. Bagian yg diserang adalah daun.
    • Gejala: daun layu & putus, mula-mula daun luar lalu daun di bagian dalam, pelepah daun membelah membujur, keluarnya pembuluh getah berwarna hitam.
    • Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  3. Bintik daun
    • Penyebab: jamur Cercospora musae. Bagian yg diserang adalah daun dengan gejala bintik sawo matang yg makin meluas.
    • Pengendalian: dengan menggunakan fungisida yg mengandung Copper oksida atau Bubur Bordeaux (BB).
  4. Layu
    • Penyebab: bakteri Bacillus . Bagian yg diserang adalah akar.
    • Gejala: tanaman layu & mati.
    • Pengendalian: membongkar & membakar tanaman yg sakit.
  5. Daun pucuk
    • Penyebab: virus dengan perantara kutu daun Pentalonia nigronervosa. Bagian yg diserang adalah daun pucuk.
    • Gejala: daun pucuk tumbuh tegak lurus secara berkelompok.
    • Pengendalian: cara membongkar & membakar tanaman yg sakit.
7.3. Gulma
Tidak lama setelah tanam & setelah kanopi dewasa terbentuk, gulma akan menjadi persoalan yg harus segera diatasi. Penanggulangan dilakukan dengan:
  1. Penggunaan herbisida seperti Paraquat, Gesapax 80 Wp, Roundup & dalapon.
  2. Menanam tanaman penutup tanah yg dapat menahan erosi, tahan naungan, tidak mudah diserang hama-penyakit, tidak memanjat batang pisang. Misalnya Geophila repens.
  3. Menutup tanah dengan plastik polietilen. Baca selengkapnya budidaya pisang ada di >>sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html

http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/hama-penyakit-pisang.html

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG

PEDOMAN BUDIDAYA PISANG - Budidaya Petani.
Pembibitan Pisang
Pisang diperbanyak dengan cara vegetatif berupa tunas-tunas (anakan).
  1. Persyaratan Bibit : Tinggi anakan yg dijadikan bibit adalah 1-1,5 m dengan lebar potongan umbi 15-20 cm. Anakan diambil dari pohon yg berbuah baik & sehat. Tinggi bibit akan berpengaruh terhadap produksi pisang (jumlah sisir dlm tiap tandan). Bibit anakan ada dua jenis: anakan muda & dewasa. Anakan dewasa lebih baik digunakan karena sudah mempunyai bakal bunga & persediaan makanan di dlm bonggol sudah banyak. Penggunaan bibit yg berbentuk tombak (daun masih berbentuk seperti pedang, helai daun sempit) lebih diutamakan daripada bibit dengan daun yg lebar.
  2. Penyiapan Bibit : Bibit dapat dibeli dari daerah/tempat lain atau disediakan di kebun sendiri. Tanaman untuk bibit ditanam dengan jarak tanam agak rapat sekitar 2 x 2 m. Satu pohon induk dibiarkan memiliki tunas antara 7-9. Untuk menghindari terlalu banyaknya jumlah tunas anakan, dilakukan pemotongan/penjarangan tunas.
  3. Sanitasi Bibit Sebelum Ditanam : Untuk menghindari penyebaran hama/penyakit, sebelum ditanam bibit diberi perlakuan sebagai berikut:
    1. Setelah dipotong, bersihkan tanah yg menempel di akar.
    2. Simpan bibit di tempat teduh 1-2 hari sebelum tanam agar luka pada umbi mengering. Buang daun-daun yg lebar.
    3. Rendam umbi bibit sebatas leher batang di dlm insektisida 0,5–1% selama 10 menit. Lalu bibit dikeringanginkan.
    4. Jika tidak ada insektisida, rendam umbi bibit di air mengalir selama 48 jam.
    5. Jika di areal tanam sudah ada hama nematoda, rendam umbi bibit di dlm air panas beberapa menit.
  1. Pembukaan Lahan : Pemilihan lahan harus mempertimbangkan aspek iklim, prasarana ekonomi & letak pasar/industri pengolahan pisang, juga harus diperhatikan segi keamanan sosial. Untuk membuka lahan perkebunan pisang, dilakukan pembasmian gulma, rumput atau semak-semak, penggemburan tanah yg masih padat; pembuatan sengkedan & pembuatan saluran pengeluaran air.
  2. Pembentukan Sengkedan Bagian tanah yg miring perlu disengked (dibuat teras). Lebar sengkedan tergantung dari derajat kemiringan lahan. Lambung sengkedan ditahan dengan rerumputan atau batu-batuan jika tersedia. Dianjurkan untuk menanam tanaman legum seperti lamtoro di batas sengkedan yg berfungsi sebagai penahan erosi, pemasuk unsur hara N & juga penahan angin.
  3. Pembuatan Saluran Pembuangan Air Saluran ini harus dibuat pada lahan dengan kemiringan kecil & tanah-tanah datar. Di atas landasan & sisi saluran ditanam rumput untuk menghindari erosi dari landasan saluran itu sendiri.
  1. Penentuan Pola Tanaman : Jarak tanam tanaman pisang cukup lebar sehingga pada tiga bulan pertama memungkinkan dipakai pola tanam tumpang sari/tanaman lorong di antara tanaman pisang. Tanaman tumpang sari/lorong dapat berupa sayur-sayuran atau tanaman pangan semusim. Di kebanyakan perkebunan pisang di wilayah Asia yg curah hujannya tinggi, pisang ditanam bersama-sama dengan tanaman perkebunan kopi, kakao, kelapa & arecanuts. Di India Barat, pisang untuk ekspor ditanam secara permanen dengan kelapa.
  2. Pembuatan Lubang Tanam : Ukuran lubang adalah 50 x 50 x 50 cm pada tanah berat & 30 x 30 x 30 cm atau 40 x40 x 40 cm untuk tanah-tanah gembur. Jarak tanam 3 x 3 m untuk tanah sedang & 3,3 x 3,3 m untuk tanah berat.
  3. Cara Penanaman : Penanaman dilakukan menjelang musim hujan (September-Oktober). Sebelum tanam lubang diberi pupuk organik seperti pupuk kandang/kompos sebanyak 15–20 kg. Pemupukan organik sangat berpengaruh terhadap kualitas rasa buah.
  1. Penjarangan : Untuk mendapatkan hasil yg baik, satu rumpun harus terdiri atas 3-4 batang. Pemotongan anak dilakukan sedemikian rupa sehingga dlm satu rumpun terdapat anakan yg masing-masing berbeda umur (fase pertumbuhan). Setelah 5 tahun rumpun dibongkar untuk diganti dengan tanaman yg baru.
  2. Penyiangan : Rumput/gulma di sekitar pohon induk harus disiangi agar pertumbuhan anak & juga induk baik. Penyiangan dilakukan bersamaan dengan penggemburan & penimbunan dapuran oleh tanah agar perakaran & tunas bertambah banyak. Perlu diperhatikan bahwa perakaran pisang hanya rata-rata 15 cm di bawah permukaan tanah, sehingga penyiangan jangan dilakukan terlalu dalam.
  3. Perempalan : Daun-daun yg mulai mengering dipangkas agar kebersihan tanaman & sanitasi lingkungan terjaga. Pembuangan daun-daun ini dilakukan setiap waktu.
  4. Pemupukan : Pisang sangat memerlukan kalium dlm jumlah besar. Untuk satu hektar, pisang memerlukan 207 kg urea, 138 kg super fosfat, 608 kg KCl & 200 kg batu kapur sebagai sumber kalsium. Pupuk N diberikan dua kali dlm satu tahun yg diletakkan di dlm larikan yg mengitari rumpun tanaman. Setelah itu larikan ditutup kembali dengan tanah. Pemupukan fosfat & kalium dilaksanakan 6 bulan setelah tanam (dua kali dlm setahun).
  5. Pengairan & Penyiraman : Pisang akan tumbuh subur & berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Tanaman diairi dengan cara disiram atau mengisi parit-parit/saluran air yg berada di antara barisan tanaman pisang.
  6. Pemberian Mulsa : Tanah di sekitar rumpun pisang diberi mulsa berupa daun kering ataupun basah. Mulsa berguna untuk mengurangi penguapan air tanah & menekan gulma, tetapi pemulsaan yg terus menerus menyebabkan perakaran menjadi dangkal sehingga pada waktu kemarau tanaman merana. Karena itu mulsa tidak boleh dipasang terus menerus.
  7. Pemeliharaan Buah : Jantung pisang yg telah berjarak 25 cm dari sisir buah terakhir harus dipotong agar pertumbuhan buah tidak terhambat. Setelah sisir pisang mengembang sempurna, tandan pisang dibungkus dengan kantung plastik bening. Kantung plastik polietilen dengan ketebalan 0,5 mm diberi lubang dengan diameter 1,25 cm. Jarak tiap lubang 7,5 cm. Ukuran kantung plastik adalah sedemikian rupa sehingga menutupi 15-45 cm di atas pangkal sisir teratas & 25 cm di bawah ujung buah dari sisir terbawah. Untuk menjaga agar tanaman tidak rebah akibat beratnya tandan, batang tanaman disangga dengan bambu yg dibenamkan sedalam 30 cm ke dlm tanah. Baca Selengkapnya budidaya pisang di sini atau melalui http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pisang.html

    SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG

    SYARAT TUMBUH TANAMAN PISANG
    Iklim Untuk Tanaman Pisang
    1. Iklim tropis basah, lembab & panas mendukung pertumbuhan pisang. Namun demikian pisang masih dapat tumbuh di daerah subtropis. Pada kondisi tanpa air, pisang masih tetap tumbuh karena air disuplai dari batangnya yg berair tetapi produksinya tidak dapat diharapkan.
    2. Angin dengan kecepatan tinggi seperti angin kumbang dapat merusak daun & mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
    3. Curah hujan optimal adalah 1.520–3.800 mm/tahun dengan 2 bulan kering. Variasi curah hujan harus diimbangi dengan ketinggian air tanah agar tanah tidak tergenang.
    Media Tanam Untuk Pisang
    1. Pisang dapat tumbuh di tanah yg kaya humus, mengandung kapur atau tanah berat. Tanaman ini rakus makanan sehingga sebaiknya pisang ditanam di tanah berhumus dengan pemupukan.
    2. Air harus selalu tersedia tetapi tidak boleh menggenang karena pertanaman pisang harus diari dengan intensif. Ketinggian air tanah di daerah basah adalah 50 - 200 cm, di daerah setengah basah 100 - 200 cm & di daerah kering 50 - 150 cm. Tanah yg telah mengalami erosi tidak akan menghasilkan panen pisang yg baik. Tanah harus mudah meresapkan air. Pisang tidak hidup pada tanah yg mengandung garam 0,07%.
    Ketinggian Tempat
    Tanaman ini toleran akan ketinggian & kekeringan. Di Indonesia umumnya dapat tumbuh di dataran rendah sampai pegunungan setinggi 2.000 m dpl. Pisang ambon, nangka & tanduk tumbuh baik sampai ketinggian 1.000 m dpl. Baca selengkapnya budidaya pisang di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
     

    JENIS TANAMAN PISANG

    JENIS TANAMAN PISANG - Budidaya Petani.
    Klasifikasi botani tanaman pisang adalah sebagai berikut:
    • Divisi : Spermatophyta
    • Sub divisi : Angiospermae
    • Kelas : Monocotyledonae
    • Keluarga : Musaceae
    • Genus : Musa
    • Spesies : Musa spp.
    Jenis pisang dibagi menjadi tiga:
    1. Pisang yg dimakan buahnya tanpa dimasak yaitu M. paradisiaca var Sapientum, M. nana atau disebut juga M. cavendishii, M. sinensis. Misalnya pisang ambon, susu, raja, cavendish, barangan & mas.
    2. Pisang yg dimakan setelah buahnya dimasak yaitu M. paradisiaca forma typicaatau disebut juga M. paradisiaca normalis. Misalnya pisang nangka, tanduk & kepok.
    3. Pisang berbiji yaitu M. brachycarpa yg di Indonesia dimanfaatkan daunnya. Misalnya pisang batu & klutuk.
    4. Pisang yg diambil seratnya misalnya pisang manila (abaca). Baca selengkapnya tentang budidaya pisang ada di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pisang.html
    http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/jenis-tanaman-pisang.html

    HAMA dan PENYAKIT PEPAYA

    HAMA dan PENYAKIT PEPAYA - Budidaya Petani.
    Hama Pepaya
    Kutu tanaman (Aphid).
    • Ciri: badan halus panjang 2-3 mm berwarna hijau, kuning atau hitam. Memiliki sepasang tonjolan tabung pada bagian belakang perut, bersungut & kaki panjang. Kutu dewasa, ada yg bersayap & tidak. Merusak tanaman dengan cara menghisap cairan dengan pencucuk penghisap yg panjang di bagian mulut.
    • Pemberantasan: tungau tungau daun diberantas dengan penyemprotan tepung derris atau tepung belerang.
    Penyakit yg sering merugikan tanaman pepaya adalah penyakit yg disebabkan oleh jamur, virus mosaik, roboh semai, busuk buah,leher akar, pangkal batangdan nematoda. Penyaklit mati bujang diisebabkan oleh jamur Phytphthora parasitica, P. palmivora & Pythium aphanidermatum. Menyerang buah & batang pepaya.
    Cara pencegahan: perawatan kebun yg baik, menjaga kebersihan, & drainase sedangkan penyakit busuk akar disebabkan oleh jamur Meloidogyne incognita. Nematoda. Apabila lahan telah ditanami pepaya, disarankan agar tidak menanam pepaya kembali, untuk mencegah timbulnya serangan nematoda. Tanaman yg terinfeksi oleh nematoda menyebabkan daun menguning, layu & mati. Selengkapnya tentang budidaya pepaya ada di sini atau http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html

    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA

    PEDOMAN BUDIDAYA PEPAYA - Budidaya Petani.
    Pembibitan Pepaya
    1. Persyaratan Bibit/Benih : Sebagai bibit dipergunakan biji, meskipun pohon pepaya dapat di okulasi. Untuk memperoleh biji bakal bibit yg baik & murni dilakukan melalui pembijian sendiri dengan jalan perkawinan buatan. Cara perkawinan buatan ada 2 yaitu:
      1. Bunga-bunga dari tanaman betina ambil yg besar, dibungkus dengan kertas plastik selama 2 hari, sebelumnya bunga-bunga betina membuka. Pada waktu bunga-bunga itu membuka lakukan penyerbukan dengan bungan-bunga jantan yg di kepyok-kepyokan di atas bunga betina. Perkawinan di lakukan hingga 3 kali
      2. Cari pepaya yg berbunga & berbuah terus menerus pilihlah bunga elongata yg terbesar yg hampir mekar & terletak pada ujung tangkai Kemudian bunga tersebut dibungkus dengan kantung agar tidak diserbuki secara alami oleh bunga lain selama 10 hari. Biji-biji yg digunakan sebagai bibit diambil dari buah-buah yg telah masak benar & berasal dari pohon pilihan. Buah pilihan tersebut di belah dua untuk diambil biji-bijinya. Biji yg dikeluarkan kemudian dicuci bersih hingga kulit yg menyelubungi biji terbuang lalu dikeringkan ditempat yg teduh. Biji yg segar digunakan sebagai bibit. Bibit jangan diambil dari buah yg sudah terlalu masak/tua & jangan dari pohon yg sudah tua.
    2. Penyiapan Benih : Kebutuhan benih perhektar 60 gram (.... 2000 tanaman). Benih direndam dlm larutan fungisida benomyl & thiram ( Benlate T) 0,5 gram/liter kemudian disemai dlm polybag ukuran 20 x 15 cm. Media yg digunakan merupakan campuran 2 ember tanah yg di ayak ditambah 1 ember pupuk kandang yg sudah matang & diayak ditambah 50 gram TSP dihaluskan ditambah 29 gram curater/petrofar. Biji-biji yg sudah dikeringkan, jika hendak ditanam harus diuji terlebih dahulu. Caranya biji-biji, yg ditangguhkan dipergunakan sebagai bibit.
    3. Teknik Penyemaian Benih : Benih dimasukan pada kedalaman 1 cm kemudian tutup dengan tanah. Disiram setiap hari. Benih berkecambah muncul setelah 12-15 hari. Pada saat ketinggiannya 15-20 cm atau 45-60 hari bibit siap ditanam. Biji-biji tersebut bisa langsung ditanam/disemai lebih dahulu. Penyemaian dilakukan 2 atau 3 bulan sebelum bibit persemaian itu dipindahkan kekebun.
    4. Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Pada persemaian biji-biji ditaburkan dlm larikan (barisan ) dengan jarak 5-10 cm. Biji tidak boleh dibenam dalam-dalam, cukup sedalam biji, yakni 1 cm. Dengan pemeliharaan yg baik, biji-biji akan tumbuh sesudah 3 minggu ditanam.
    5. Pemindahan Bibit : Bibit-bibit yg sudah dewasa, siktar umur 2-3 bulan dapat dipindahkan pada permulaan musim hujan.
    Pengolahan Media Tanam untuk Pepaya
    1) Persiapan
    Lahan dibersihkan dari rumput, semak & kotoran lain, kemudian dicangkul/dibajak & digemburkan.
    2) Pembentukan Bedengan
    Bentuk bedengan berukuran lebar 200-250 cm, tinggi 20-30 cm, panjang secukupnya, jarak antar bedengan 60 cm. Buat lobang ukuran 50 x 50 x 40 cm di atas bedengan, dengan jarak tanam 2 x 2,5 m.
    3) Pengapuran
    Apabila tanah yg akan ditanami pepaya bersifat asam (pH kurang dari 5), setelah diberi pupuk yg matang, perlu ditambah ± 1 kg dolomit & biarkan 1-2 minggu.
    4) Pemupukan
    Sebelum diberi pupuk, tanah yg akan ditanami pepaya harus dikeringkan satu minggu, setelah itu tutup dengan tanah campuran 3 blek pupuk kandang yg telah matang.

    Teknik PenanamanPepaya
    1) Pembuatan Lubang Tanam
    Untuk biji yg disemai, sebelum bibit ditanamkan bibit, terlebih dahulu harus dibuatkan lubang tanaman. Lubang-lubang berukuran 60 x 60 x 40 cm, yg digali secara berbaris. Selama lubang-lubang dibiarkan kosong agar memperoleh cukup sinar matahari. Setelah itu lubang-lubang diisi dengan tanah yg telah dicampuri dengan pupuk kandang 2-3 blek. Lubang-lubang yg ditutupi gundukan tanah yg cembung dibiarkan 2-3 hari hingga tanah mengendap. Setelah itu baru lubang-lubang siap ditanami. Lubang-lubang tersebut diatas dibuat 1-2 bulan penanaman. Apabila biji ditanam langsung ke kebun, maka lubang-lubang pertanaman harus digali terlebih dahulu. Lubang-lubang pertanaman untuk biji-biji harus selesai ± 5 bulan sebelum musim hujan.
    2) Cara Penanaman
    Tiap-tiap lubang diisi dengan 3-4 buah biji. Beberapa bulan kemudian akan dapat dilihat tanaman yg jantan & betina atau berkelamin dua.

    Pemeliharaan Tanaman Pepaya
    1. Penjarangan & Penyulaman : Penjarangan tanaman dilakukan untuk memperoleh tanaman betina disamping beberapa batang pohon jantan. Hal ini dilakukan pada waktu tanaman mulai berbunga.
    2. Penyiangan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan penyiangan (pembuangan rumput). Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus disiangi tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    3. Pembubunan : Kebun pepaya sama halnya dengan kebun buah-buahan lainnya, memerlukan pendangiran tanah. Kapan & berapa kalli kebun tersebut harus didangiri tak dapat dipastikan dengan tegas, tergantung dari keadaan.
    4. Pemupukan : Pohon pepaya memerlukan pupuk yg banyak, khususnya pupuk organik, memberikan zat-zat makanan yg diperlukan & dapat menjaga kelembaban tanah. Cara pemberian pupuk:
      1. Tiap minggu setelah tanam beri pupuk kimia, 50 gram ZA, 25 gram Urea, 50 gram TSP & 25 gram KCl, dicampur & ditanam melingkar.
      2. Satu bulan kemudian lakukan pemupukan kedua dengan komposisi 75 gram ZA, 35 gram Urea, 75 gram TSP, & 40 gram KCl.
      3. Saat umur 3-5 bulan lakukan pemupukan ketiga dengan komposisi 75 gram ZA, 50 gram Urea, 75 gramTSP, 50 gram KCl.
      4. Umur 6 bulan & seterusnya 1 bulan sekali diberi pupuk dengan 100 gram ZA, 60 gram Urea, 75 gramTSP, & 75 gram KCl.
    5. Pengairan & Penyiraman : Tanaman pepaya memerlukan cukup air tetapi tidak tahan air yg tergenang. Maka pengairan & pembuangan air harus diatur dengan seksama. Apalagi di daerah yg banyak turun hujan & bertanah liat, maka harus dibuatkan parit-parit. Pada musim kemarau, tanaman pepaya harus sering disirami. Baca selengkapnya budidaya pepaya di sini atau di http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pepaya.html
     http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/03/pedoman-budidaya-pepaya.html

    Label