Jumat, 26 Oktober 2012

Pertanian "on farm" versus "off farm"

"Jika kamu ingin cepat kaya jadilah juragan pertanian. Beli hasil pertanian lalu jual kembali dengan harga lebih tinggi. Tetapi jika kamu menginginkan ketenangan, ketentraman jadilah petani." (anonim)

Pembaca pernah mendengar kata-kata seperti diatas? Kalau belum lanjutkan membaca tulisan ini ya, supaya pembaca tahu apa maksudnya.
Lalu apa hubungannya dengan judul tulisan ini "Pertanian on farm versus off farm"?
Pertanian on farm adalah seluruh proses yang berhubungan langsung dengan proses budidaya pertanian, seperti menyemai bibit, mengawinkan hewan ternak, memupuk, memberi pakan ternak, mengendalikan hama dan penyakit, panen dan lain-lain. Sedangkan pertanian off farm adalah proses komersialisasi hasil-hasil budidaya pertanian, seperti pedagang, pengepul dan lain-lain.
Sekilas memang nampak kesenjangan yang mencolok antara pertanian on farm dan pertanian off farm. Orang-orang yang terjun didunia usaha pertanian off farm nampak jauh lebih sejahtera dibandingkan petani on farm. Namun jika diteliti lebih dekat tidaklah sesederhana itu. Pengusaha pertanian off farm memerlukan dana yang tidak sedikit, mereka memerlukan sarana transportasi yang memadai untuk mendistribusikan produk pertanian on farm. Juga memerlukan modal untuk membeli dagangan dari petani. Karena memerlukan modal yang tidak sedikit, maka dia juga harus memiliki ketrampilan managemen keuangan, sedikit kemampuan bernegosiasi dan jeli mengamati pasar. Perputaran modal disini jadi lebih cepat, sementara petani disawah harus menunggu waktu panen untuk mendapatkan uang. Tapi apakah petani yang nampak susah, kotor dan sederhana itu tidak bahagia?
Lihatlah petani disekitar anda, mereka rata-rata panjang umur dan sehat di usia tua. Berinteraksi dengan alam memang mempunyai pengaruh menyehatkan badan dan menangkal stres. Berkeringat saat bekerja membuat badan sehat, menyaksikan tanaman atau hewan piaraan tumbuh besar merupakan kesenangan tersendiri yang menafkahi jiwa. Apalagi bertani melatih kesabaran, ketekunan, memupuk rasa kagum dan syukur atas nikmat tuhan. Para pelaku di kedua bidang ini mempunyai saling ketergantungan. Petani membutuhkan pedagang untuk menjual hasil panen, sedangkan pedagang membutuhkan produk petani untuk dijual kembali.
Hidup adalah pilihan, dan setiap pilihan mengandung konsekuensi.

1 komentar:

Label