Senin, 06 Mei 2013

Pedoman Budidaya Kina

Pedoman Budidaya Kina - Budidaya PetaniBerikut ini adalah pedoman budidaya tanaman kina yang perlu diperhatikan.

Pembibitan.Pada kebun produksi, kina diperbanyak dengan cara vegetatif. Penyediaan bahan tanaman dilaksanakan dengan semai sambung, stek sambung, semai ledger, & stek ledger. Di Indonesia penyiapan dilakukan dengan cara stek sambung.
  1. Pembibitan Semai Sambung
    • Batang bawah : Batang bawah adalah semai kina succi yg ditanam di kebun & batang atas entres kina ledger. Penyambungan dilaksanakan pada saat bibit bawah berumur 8-12 bulan, tinggi 30-40 cm & diameter batang 1 cm. Satu-dua minggu sebelum penyambungan daun semai succi dirempel sampai ketinggian 20-25 cm dari permukaan tanah.
    • Entres batang atas : Didapat dari tanaman berumur 3-5 tahun dengan daya regenerasi optimal. Setiap 5 tahun pohon induk entres dipangkas setinggi 1 m dari permukaan tanah agar ranting entres selalu muda.
    • Penyambungan : Batang bawah, pada ketinggian 4-5 cm dari permukaan tanah, disayat dari atas ke bawah sepanjang 1,5 cm. Siapkan entres kina ledger (1 cm) yg daunnya sudah dibuang & runcingkan bagian bawah entres. Selipkan entres ke sayatan di batang bawah, ikat dengan tali bambu & oleskan lilin sambungan penutup luka (lilin dicairkan dulu) sampai tertutup rapat. Penyambungan dilakukan sekitar pukul 12.00, jika cuaca tidak terik dpt dilakukan sampai pukul 14.00. Setelah sambungan berumur 3 minggu tunas entres telah tumbuh, pucuk batang bawah succi dipotong. Pada saat umur 7-8 minggu panjang tunas 3-4 cm batang bawah dipotong setengahnya. Setelah berumur 12 minggu & panjang tunas sambungan 12 cm, batang suci dipotong kira-kira 1 cm dari sambungan.
    • Pemeliharaan : Pemeliharaan yg dilakukan selama periode persemaian bibit ini (disebut persemaian II) adalah penyiangan, pemberantasan hama-penyakit & pemupukan. Pupuk diberikan setiap 3 bulan dimulai pada waktu bibit sambungan berumur 2 bulan & berakhir 1 bulan sebelum dicabut (dipindahtanam). Pupuk berupa 160-200 g Urea, 80-100 g TSP & 160-200 g KCl yg diberikan dalam larikan sedalam 2-3 cm di antara barisan bibit setelah disiangi.
    • Pindah tanam : Bibit dipindahkan ke kebun produksi saat berumur 1 tahun di persemaian II, tinggi 40 - 50 cm & akar tunggang 50 cm. Seminggu sebelum bibit dibongkar 2/3 bagian daun dibuang & sehari sebelum dibongkar tanah pembibitan disiram air sampai basah. 50 bibit diikat menjadi satu.
  2. Pembibitan Stek Sambung.
    • Batang bawah Succi : Berasal dari batang muda atau tunas-tunas dari bekas tebangan, bukan dari cabang. Pohon induk yg baik dipilih dari pohon yg pertumbuhannya cepat & mudah berakar dalam penyetekan. Bahan stek diambil setelah tunas berumur 8-12 bulan dan, mempunyai ukuran sebesar pinsil.
    • Batang atas ledger : Pohon induk batang atas ledger dipilih dari klon-klon yg dianjurkan. Pohon induk ditanam pada jarak 1,25 cmx1,25 cm, lokasi kebun dipilih datar, dekat tempat pembibitan. Pohon induk yg siap diambil
      steknya pada umur 3-5 tahun.
    • Bahan tanaman & penyambungan : Batang bawah succi yg baik diambil dari pertumbuhan tunas berumur 10-12 bulan yg dipotong pada pohon induk sampai pangkal pangkasan. Semua daun dibuang, batang dibungkus dengan batang pisang & disimpan di tempat teduh. Bahan stek diambil dari bagian batang yg masih berair, berwarna coklat muda & agak tua. Batang dipotong miring 45-60° menjadi stek-stek berukuran 10 cm dengan satu mata tunas. Bagian sisi ujung atas batang bawah dibelah sedalam 1,5-2,0 cm utk menyelipkan batang atas. Pohon induk batang atas ledger terbaik berumur 3-5 tahun setelah pemangkasan. Batang atas hanya diambil pucuknya sekitar 12 cm, terdiri dari 3-4 ruas paling ujung. Pangkal pucuk dipotong runcing sepanjang 2 cm. Batang atas diselipkan ke belahan batang bawah, diikat dengan tali bambu.
    • Media tanam : Pembibitan stek sambung dilakukan di kantung plastik/polibag ukuran 12x25 cm. Pada sekeliling & di tengah polibag bagian bawah diberi luang-lubang. Media tanaman berupa tanah andosol dengan pH 4,6- 6,0 yg diisikan ke dalam polibag sebanyak 2/3 bagiannya. Sebelumnya tanah disterilkan dengan larutan Trimaton 150 ml/15 l atau Vapam 250 ml/15 l utk 1 m 3 .
    • Penanaman stek : Media dalam polibag disiram sampai lembab, oleskan Rootone (perangsang akar) pada ujung tanaman stek sambung lalu tanamkan pada media sedalam 5 cm. Padatkan tanah di sekitar stek supaya tanaman tegak.
    • Penyungkupan : Bedengan diberi sungkup plastik dengan rangka dari bambu, besi atau kawat dengan jari-jari 50-70 cm dengan tinggi puncak 70 cm. Sungkup jangan bocor & air hujang yg menggenangi plastik harus dibuang.
    • Pemeliharaan : Penyiraman dilakukan 3-4 minggu sekali. Sungkup dibuka setelah stek berumur 3-4 bulan & tinggi 20-25 cm. Pembukaan dilakukan secara bertahap. Jika hujan, sungkup ditutup. Pada bulan ke 6 sungkup dibuka sama sekali & pada bulan ke 7 dilakukan seleksi bibit. Tanaman diberi pupuk daun Gandasil atau Bayfolan 0,2-0,3% setiap minggu atau urea 0,2%. Pemupukan hanya dilakukan pada bibit yg tumbuhnya lambat sebanyak 1-5 g NPK 15-15-15/polibag. Penyiangan.dilakukan dengan tangan, penyemprotan insektisida dilakukan jikaada gejala serangan.
    • Pindah tanam : Bibit dipindahkan ke kebun setelah berumur 10-12 bulan, tinggi 40-50 cm. & akar telah mencapai dasar polibag.
  3. Pembibitan Semai Ledger
    • Bibit semai kina ledger : Adalah bibit semai dari biji kina ledger yg berasal dari poliklonal dengan klon-klon yg terpilih & dipelihara khusus. Penyiapan bibit relatif singkat hanya 1,5 tahun karena tidak perlu penyambungan.
    • Persemaian : Dilakukan langsung pada bedengan atau dengan memakai polibag berukuran 12 x 25 cm berisi tanah hutan.
    • Pindah tanam : Bibit dipindahtanamkan pada umur 1 tahun & tinggi 40-50 cm. Bibit dari bedengan dipindahkan dengan cara dicabut sedangkan bibit dari polibag dipindahkan dengan tanahnya setelah polibag disobek dengan hati-hati.
  4. Pembibitan Stek Ledger
    • Stek ledger : Setek ledger adalah bibit kina dari pucuk ledger. Tanaman kina ledger umumnya sulit dikembangbiakan dengan stek. Bahan stek yg digunakan adalah pucuk, dari pohon induk yg telah berumur 3-5 tahun, & setiap 3-5 tahun harus dipangkas setinggi 25-30 cm dari sambungan. Pohon induk ditanam dari bibit semai sambung dengan jarak tanam 1,25x1,25 m. Bahan stek dipilih dari pucuk yg coklat muda, masih berair tetapi sudah agak tua dengan panjang 20-25 cm & dipetik di pagi hari. Panjang stek 12-15 cm terdiri dari 3-4 ruas. Sebelum ditanam daun dibuang /dirompes setengahnya.
    • Pembibitan : Persiapan pembibitan, media, bedengan, penanaman stek, penyungkupan & pemeliharaan sama dengan pembibitan stek sambung. Bibit dipindahtanamkan ke lapangan umur 10-12 bulan, tinggi rata-rata 40-50 cm.
Pengolahan Media Tanam
Pengolahan tanah dimaksudkan utk mendapatkan tanah yg gembur, bersih dari tunggul sisa-sisa akar & gulma. Pengolahan tanah pertama dilakukan dengan pencangkulan tanah sedalam 60 cm, & pengolahan tanah ke dua sedalam 40 cm dilakukan 2-3 minggu setelah pengolahan tanah pertama. Pada pertanian organic saat pengolahan tanah yg kedua yaitu menghancurkan bongkahan & membuat struktur tanah lebih remah & gembur, juga dilakukan penebaran pupuk kandang atau kompos sekitar 50 – 60 ton per hektar sbg pupuk dasar..
  1. Persiapan Lahan : Setelah pengolahan tanah dilakukan pengukuran & pematokan dengan memberi tanda, setiap 20 m ke arah mendatar, ke arah kemiringan atas & bawah. Dengan demikian terbentuk petakan-petakan areal seluas 20 x 20 m2 = 400m 2 yg disebut satu patok. Tanda-tanda patok berupa hanjuang dipelihara dengan baik & mati segera diganti.
  2. Pengapuran : Pengapuran hanya dilakukan jika pH tanah lebih rendah dari 4,5 dengan dosis kapur yg sesuai dengan keperluan. Kapur berupa dolomit, kalsit, dicampurkan merata 100gram/lubang.
  3. Pemupukan (sebelum tanam) : Pupuk utk memacu pertumbuhan bibit diberi 50 gram TSP. Diberikan dalam larikan sekitar tanaman.
Teknik Penanaman Kina.
  1. Penentuan Pola Tanaman : Pola penanaman tergantung tofografi lahan. Tiga macam jarak tanam yaitu jarak tanam rapat 75 cm x 75 cm, jarak tanam menengah 100 cm x 100 cm, & jarak tanam lebar yaitu 1,25 cm x 1,25 cm. PTP Nusantara VIII di Bukit Tunggul menerapkan jarak tanam 100 x 150 cm dengan populasi tanaman per hektar sekitar 6.500.
  2. Pembutan Lubang Tanam : Pengajiran utk pedoman penanaman sehingga sesuai dengan pola & jarak tanam yg dibuat. Lubang tanam dengan ukuran 20 cm x 20 cm x 40 cm (untuk bibit dari polibag) & 30 cm x 30 cm x 40 cm (untuk bibit cabutan).
  3. Cara Penanaman :
    • Bibit cabutan : Panjang akar bibit sekitar 30 cm, tinggi bibit 40-50 cm & 2/3 daunnya dirompes. Masukkan bibit dengan tegak jangan miring. Tanah timbunan dipadatkan dengan cara diinjak dengan kaki, kemudian diratakan.
    • Bibit dalam Polibag : Polibag dibuka dengan cara menyobeknya lalu bibit ditanam bersama medianya, disangga dengan belahan bambu, ditimbun dengan tanah. Tanah di sekitar batang dipadatkan & tanaman disiram.
    • Tanaman pelindung : Tanaman ini berfungsi sbg penutup tanah & memperbaiki iklim mikro agar lebih segar. Tanaman berupa legum Crotalaria atauTephrosia yg ditanam selama 3 tahun.
  4. Perioda Tanam : Masa penanaman sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan yaitu pada bulan September & biasanya di saat kondisi tidak terlalu terik utk menghindari penguapan yg terlalu banyak dari bibit yg akan ditanam. Dengan menentukan masa tanam secara tepat maka akan menentukan keberhasilan pertumbuhan tanaman.
Pemeliharaan Tanaman Kina
  1. Penyulaman : Penyulaman dilakukan satu bulan setelah penanaman, dilakukan secara terus-menerus sampai 3 bulan, menjelang kemarau. Penyulaman pada tahun ke tiga tidak dianjurkan. Kebutuhan bibit sulaman maksimum 10% & pada tahun kedua 5%.
  2. Penyiangan : Penyiangan dimaksudkan utk penggemburan tanah sedalam 10 cm dengan menggunakan cangkul. Penyiangan dilakukan 1,5–2 bulan sekali. Kegiatan penyiangan sampai umur 2-3 tahun.
  3. Pembubunan : utk pertanaman kina sebenarnya tidak diperlukan kegiatan pembubunan karena memang tanaman ini merupakan tanaman pohon yang berumur dalam. Namun demikian pada tanaman muda dpt dilakukan kegiatan ini utk menimbun kembali tanah di sekitar daerah perakaran yg terbawa air & dilakukan sekaligus pada saat pemberian pupuk organic kompos setiap 3 – 4 bulan sekali agar pertumbuhan perakarannya lebih baik.
  4. Pemupukan :
    1. Pemupukan Organik : Pemupukan secara organic dengan menggunakan pupuk kompos yg merupakan pupuk organic komplek bias diberikan sbb: utk tanaman muda dilakukan pemupukan secara rutin setiap 2 – 3 bulan sekali sebanyak 5 – 7 kg per tanaman. Sedangkan untuk tanaman yg telah tua (diatas 3 tahun) bias dilakukan pemupukan kompos organic setiap 6 bulan sekali sebanyak 10 – 12 kg pertanaman. Adapun pemberian pupuk di sekitar batang tanaman di daerah perakaran dilakukan sekaligus dengan pekerjaan dangir & penyiangan.
    2. Pemupukan Konvensional
      • Tanaman muda
        • 1 tahun: Urea 108 kg, TSP 62 kg, KCl 30 kg & Kieserit 19 kg.
        • 2 tahun: Urea 173 kg, TSP 83 kg, KCl 40 kg & Kieserit 37 kg..
        • 3 tahun: Urea 217 kg, TSP 124 kg, KCl 60 kg & Kieserit 37 kg.
        • 4 tahun: Urea 325 kg, TSP 165 kg, KCl 80 kg & Kieserit 56 kg.
      • Tanaman dewasa
        • 5 tahun: Urea 390 kg, TSP 186 kg, KCl 80 kg & Kieserit 56 kg.
        • 6 tahun: Urea 390 kg, TSP 186 kg, KCl 80 kg & Kieserit 56 kg.
        • 7 tahun keatas: Urea 433 kg, TSP 207 kg, KCl 100 kg & Kieserit 75 kg.
Catatan : Kieserit iberikan jika ada gejala kekurangan Mg. Pemupukan dilakukan saat curah hujan terakhir antara 100-300 mm, dilaksanakan dua kali setahun. Cara pemberian pupuk diberikan secara setempat. Selengkapnya tentang teknik cara budidaya kina ada di Budidaya Kina

 Artikel Lainnya: 
 Budidaya Buah Rambutan
 Cara Budidaya Cabe
 Budidaya Jambu Biji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label