Minggu, 17 Februari 2013

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA KELINCI

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA KELINCI - Budidaya Petani.Yang perlu diperhatikan dlm usaha ternak/ budidaya kelinci adalah persiapan lokasi yang sesuai, pembuatan kandang, penyediaan bibit & penyediaan pakan. 
1.  Penyiapan Sarana & Perlengkapan 
  • Fungsi kandang sebagai tempat berkembangbiak dgn suhu ideal 21° C, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam & melindungi ternak dari predator. Menurut kegunaan, kandang kelinci dibedakan menjadi kandang induk. utk induk/kelinci dewasa atau induk & anak-anaknya, kandang jantan, khusus utk pejantan dgn ukuran lebih besar & Kandang anak lepas sapih. utk menghindari perkawinan awal kelompok dilakukan pemisahan antara jantan & betina. Kandang berukuran 200x70x70 cm tinggi alas 50 cm cukup utk 12 ekor betina/10 ekor jantan. Kandang anak (kotak beranak) ukuran 50x30x45 cm. 
Menurut bentuknya kandang kelinci dibagi menjadi:
  • Kandang sistem postal, tanpa halaman pengumbaran, ditempatkan dlm ruangan & cocok utk kelinci muda.
  • Kandang sistem ranch ; dilengkapi dgn halaman pengumbaran.
  • Kandang battery; mirip sangkar berderet dimana satu sangkar utk satu ekor dgn konstruksi Flatdech Battery (berjajar), Tier Battery (bertingkat), Pyramidal Battery (susun piramid).
Perlengkapan kandang yang diperlukan adalah tempat pakan & minum yang tahan pecah & mudah dibersihkan. 
2.  Pembibitan Kelinci 
  • Untuk syarat ternak tergantung dari tujuan utama pemeliharaan kelinci tersebut. utk tujuan jenis bulu maka jenis Angora, American Chinchilla & Rex merupakan ternak yang cocok. Sedang utk tujuan daging maka jenis Belgian, Californian, Flemish Giant, Havana, Himalayan & New Zealand merupakan ternak yang cocok dipelihara.
Pemilihan bibit & calon induk kelinci
Bila peternakan bertujuan utk daging, dipilih jenis kelinci yang berbobot badan & tinggi dgn perdagingan yang baik, sedangkan utk tujuan bulu jelas memilih bibit-bibit yang punya potensi genetik pertumbuhan bulu yang baik. Secara spesifik utk keduanya harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah nervous, tidak cacat, mata bersih & terawat, bulu tidak kusam, lincah/aktif bergerak.  
Perawatan Bibit & calon induk kelinci
Perawatan bibit menentukan kualitas induk yang baik pula, oleh karena itu perawatan utama yang perlu perhatian adalah pemberian pakan yang cukup, pengaturan & sanitasi kandang yang baik serta mencegah kandang dari gangguan luar.
Untuk mendapat keturunan yang lebih baik & mempertahankan sifat yang spesifik maka pembiakan dibedakan dlm 3 kategori yaitu:
  • In Breeding (silang dalam), utk mempertahankan & menonjolkan sifat spesifik misalnya bulu, proporsi daging.
  • Cross Breeding (silang luar), utk mendapatkan keturunan lebih baik/menambah sifat-sifat unggul.
  • Pure Line Breeding (silang antara bibit murai), utk mendapat bangsa/jenis baru yang diharapkan memiliki penampilan yang merupakan perpaduan 2 keunggulan bibit.
Reproduksi & Perkawinan Kelinci
Kelinci betina segera dikawinkan ketika mencapai dewasa pada umur 5 bulan (betina & jantan). Bila terlalu muda kesehatan terganggu & mortalitas anak tinggi. Bila pejantan pertama kali mengawini, sebaiknya kawinkan dgn betina yang sudah pernah beranak. Waktu kawin pagi/sore hari di kandang pejantan & biarkan hingga terjadi 2 kali perkawinan, setelah itu pejantan dipisahkan.
Proses Kelahiran Kelinci
Setelah perkawinan kelinci akan mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat dideteksi dgn meraba perut kelinci betina 12-14 hari setelah perkawinan, bila terasa ada bola-bola kecil berarti terjadi kebuntingan. Lima hari menjelang kelahiran induk dipindah ke kandang beranak utk memberi kesempatan menyiapkan penghangat dgn cara merontokkan bulunya. Kelahiran kelinci yang sering terjadi malam hari dgn kondisi anak lemah, mata tertutup & tidak berbulu. Jumlah anak yang dilahirkan bervariasi sekitar 6-10 ekor.
Sanitasi & Tindakan Preventif
Tempat pemeliharaan diusahakan selalu kering agar tidak jadi sarang penyakit. Tempat yang lembab & basah menyebabkan kelinci mudah pilek & terserang penyakit kulit.
Pengontrolan Penyakit
Kelinci yang terserang penyakit umumnya punya gejala lesu, nafsu makan turun, suhu badan naik & mata sayu. Bila kelinci menunjukkan hal ini segera dikarantinakan & benda pencemar juga segera disingkirkan utk mencegah wabah penyakit.
 Perawatan Ternak Kelinci
Penyapihan anak kelinci dilakukan setelah umur 7-8 minggu. Anak sapihan ditempatkan kandang tersendiri dgn isi 2-3 ekor/kandang & disediakan pakan yang cukup & berkualitas. Pemisahan berdasar kelamin perlu utk mencegah dewasa yang terlalu dini. Pengebirian dapat dilakukan saat menjelang dewasa. Umumnya dilakukan pada kelinci jantan dgn membuang testisnya.
Pemberian Pakan Kelinci
Jenis pakan yang diberikan meliputi hijauan meliputi rumput lapangan, rumput gajah, sayuran meliputi kol, sawi, kangkung, daun kacang, daun turi & daun kacang panjang, biji-bijian/pakan penguat meliputi jagung, kacang hijau, padi, kacang tanah, sorghum, dedak & bungkil-bungkilan. utk memenuhi pakan ini perlu pakan tambahn berupa konsentrat yang dapat dibeli di toko pakan ternak. Pakan & minum diberikan dipagi hari sekitar pukul 10.00. Kelinci diberi pakan dedak yang dicampur sedikit air. Pukul 13.00 diberi rumput sedikit/secukupnya & pukul 18.00 rumput diberikan dlm jumlah yang lebih banyak. Pemberian air minum perlu disediakan di kandang utk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya.
Pemeliharaan Kandang Kelinci
Lantai/alas kandang, tempat pakan & minum, sisa pakan & kotoran kelincisetiap hari harus dibersihkan utk menghindari timbulnya penyakit. Sinar matahari pagi harus masuk ke kandang utk membunuh bibit penyakit. Dinding kandang dicat dgn kapur/ter. Kandang bekas kelinci sakit dibersihkan dgn kreolin/lysol. Baca tentang Budidaya Kelinci secara lengkap di >>
Kelinci :: Budidaya Kelinci Lengkap.



Demikian artikel tentang Pedoman teknis budidaya kelinci, semoga bermanfaat. 
Baca juga:
Teknik Budidaya Lebah
Budidaya Tanaman Kunyit 
Budidaya Tanaman Kumis Kucing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label