Minggu, 26 Agustus 2012

Cara Budidaya Kacang Panjang



Budidaya kacang panjang merupakan salah satu tanaman sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Fungsinya sebagai pengatur metabolisme tubuh, meningkatkan kecerdasan dan ketahanan tubuh serta memperlancar proses pencernaan karena kandungan seratnya yang tinggi. Kacang panjang dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu kelompok merambat dan tidak merambat. Kelompok kacang panjang yang banyak dibudidayakan adalah kelompok yang merambat, cirinya tanaman membelit pada ajir dan buahnya panjang ± 40-70 cm berwarna hijau atau putih kehiijauan.

kacang panjang dapat ditanam didataran rendah dan tinggi, menghendaki tanah yang subur, gembur dan kaya humus. Drainase baik dan tanah tidak tergenang serta pH antara 5,5 – 6,5. Waktu tanam yang baik adalah musim kemarau.
Persiapan Lahan
  • Pengolahan tanah dan dibentuk bedengan arah timur barat, ukuran lebar 120 cm, panjang sesuai petakan, tinggi 30-40  jarak antara bedengan 40-50 cm.
  • Pemberian pupuk kandang pada bedengan dengan dosis 20 sampai 25 ton/ha kemudian diratakan.
  • Satun minggu kemdian diberi pupuk dasar urea ± 25 kg/ha, SP – 36 ± 150 kg/ha, KCL ± 100 kg/ha dan bedengan dihaluskan serta diairi. Selanjutnya bedengan ditutup dengan mulsa plastik hitam perak.
Persiapan Benih
  •   Benih dipillih dari buah yang tua, sehat dan utuh atau membeli ditoko pertanian.
  •   Untuk 1 ha kebutuhan benih sekitar 15-20 kg.
Cara Tanam
  • Membuat lubang tanam pada mulsa plastik dengan jarak tanam 60 x 30 cm.
  • Benih ditanam secara tugal pada lubang.
  • Penyulaman tanaman yang mati dilakuakan 1 minggu setelah tanam.
Pemeliharaan
  • Penyiraman setiap hari, dan pada saat berbunga hingga berbuah dilakukan lebih intensif.
  • Penyiangan dilakukan setelah pemupukan atau jika ada gulma
  • Pemasangan ajir untuk merambatkan tanaman dilakukan 14 hari setelah tanam.
  • 21 hari setelah tanam diberi tambahan pupuk Urea dengan dosis 25 kg/ha.
Pengendalian Hama dan Penyakit
  • Thrips sp., gejala daun bergaris kecil warna perak, mengeriting dan menggulung.
  • Agrotis ipsilon, gejala tanaman roboh/terpotong karena larva menyerang batang atau pucuk tanaman terutama tanaman muda.
  • Maruca testulalis (penggerak polong), polong kacang berlubang dan didalamnya terdapat ulat.
Ketiga hama tersebut dapat dikendalikan dengan insektisida.
Penyakit penting pada kacang panjang adalah : 
  • Bercak daun (Cercospora vigna) gejala bercak-bercak pada daun rusak akhirnya rontok. 
  • Karat daun dan busuk polong (Colletotrichium sp), gejala bercak daun berwarna coklat jika menyerang maka buah membusuk. 
  • Kedua penyakit tersebut dapat dikendalikan dengan fungisida.
Panen dan Pasca Panen
Panen ;
  • Panen pertama umru 50 hari setelah tanam.
  • Kriteria panen, buah buah berpolong padat dan berwarna hijau segar.
  • Tanaman dapat diproduksi sampai umur ± 4 bulan, dengan interval setiap 5 hari sekali panen. Tiap ha dapat menhasilkan 5-6 ton.
Pasca Panen
  • Umur petik yang tepat
  • Penyimpanan pada tempat yang tepat (dingin dan lembab)
  • Buah / polong dilakukan pengikatan.
  • Menghindari terjadinya luka pada buah.
  • Keranjang dilapisi kertas atau plastik sebagai wadah untuk pengangkutan.
Sumber : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label