Rabu, 30 Januari 2013

Budaya bebek petelur

budidaya bebek petelur

Budidaya bebek petelur sangat potensial dijadikan usaha baik sebagai sambilan atau sumber penghasilan pokok. Bebek dikenal mudah dalam pemeliharaan dan tahan terhadap penyakit. Bisa dipelihara dengan cara tradisional, digembalakan, atau secara intensif, didalam kandang, atau bisa juga digabungkan antara keduanya.

Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk budidaya bebek petelur adalah sebagai berikut :

Perkandangan
Kandang yang cocok untuk budidaya bebek petelur adalah jenis Ren. Jenis ini terdiri dari 2 bagian :

  • tempat berteduh, beristirahat dan bertelur dimalam hari
  • tempat bermain disiang hari atau playangan.
Tempat berteduh, beristirahat dan bertelur berupa ruangan beratap, berlantai tanah dan beralas / litter. Atap dapat berupa asbes, genting atau rumbia. Alas/litter bisa berupa sekam, jerami atau serbuk kayu gergajian. Alas berguna untuk menyerap cairan kotoran bebek sehingga kandang tidak mudah becek, memberi suasana hangat untuk merangsang itik bertelur, menjaga telur agar tidak mudah pecah. Sebelum ditaburi alas/litter, tanah diberi kapur lebih dahulu untuk mencegah penyakit dan mengurangi bau kotoran. Berikan ventilasi yang cukup agar sirkulasi udara dalam kandang lancar. Gas-gas yang timbul dari tumpukan kotoran bisa mengganggu kesehatan bebek yang berdampak pada produktifitas telur. Sirkulasi udara yang lancar mencegah gangguan kesehatan pada bebek yang ditimbulkan oleh gas-gas yang dihasilkan dari timbunan kotoran. Untuk tempat beristirahat sebaiknya diisi 4-5 ekor bebek untuk 1 m2 luas kandang.
Tempat bermain (playangan) berfungsi memberi ruang gerak bagi bebek untuk bergerak aktif sehingga meningkatkan kesehtan bebek. Disini bisa diberi peneduh berupa pohon waru atau talok, tetapi tetap harus menyediakan ruang untuk masuknya sinar matahari. Lantai tanah tempat bermain dibuat sedikit miring agar saat hujan air tidak menggenang. Sediakan tempat minum yang cukup, atau lebih bagus diberi kolam. 1 m2 luas kandang untuk 2 ekor bebek.

Bibit
Untuk budidaya bebek petelur sebaiknya membeli bibit berupa bebek siap telur/bayah agar perputaran modal lebih cepat. Memeliha DOD hingga menjadi bebek siap telur bisa dijadikan peluang usaha tersendiri. Untuk memilih bebek siap telur yang baik diperlukan pengalaman dan kejelian. Bagi peternak pemula sebaiknya membawa teman yang berpengalaman saat membeli bebek agar terhindar dari ulah pedagang nakal. Berikut beberapa ciri fisik bebek siap telur :

  • ukuran tubuh seragam,
  • bentuk tubuh langsing dan berdiri tegak,
  • bulu tubuh lengkap berwarna kemerahan berbeda dengan bebek afkir yang cenderung berbulu pucat keputih-putihan,

Pakan
Bebek petelur rata-rata membutuhkan pakan 0.2 kg/ekor/hari atau 10% dari berat tubuh. Jenis pakan yang diberikan tergantung lokasi peternakan, pilih bahan yang mudah didapat sehingga ketersediaan pakan terjamin. Contoh ransum untuk bebek petelur : bekatul, nasi bekas dan konsentrat dengan perbandingan 2:2:1. Ketiga bahan tersebut dicampur merata dengan air secukupnya. Lebih bagus lagi kalau air yang digunakan adalah air panas, sehingga pakan lebih mudah ditelan dan dicerna. Pakan diberikan 2 sampai 3 kali sehari. Jadi untuk 100 ekor bebek diperlukan 20 kg pakan yang terdiri dari 8 kg bekatul, 8 kg nasi bekas dan 4 kg konsentrat.

Hasil budidaya
Hasil utama dari budidaya bebek petelur adalah telur bebek. Satu ekor bebek rata-rata menghasilkan 200-230 butir telur per tahun. Telur bebek dijual per biji bukan kiloan seperti telur unggas yang lain.
Hasil sampingan berupa bebek afkir yang dijual sebagai bebek potong. Bebek memasuki masa afkir ditandai dengan turunnya produktifitas telur dan meningkatnya berat badan/gemuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label