Minggu, 13 Januari 2013

Telur Itik/ Bebek

Telur Itik - Budidaya Petani. Pada kesempatan kali ini akan menyajikan tentang artikel Telur Itik antara lain Manfaat telur itik dan cara penetasan telur itik. Terimakasih telah berkunjung di blog ini.

1. Manfaat Telur Itik
Sekarang beternak itik sudah banyak yang membudidayakan terutama untuk diambil telurnya. Telur itik mempunyai nilai kegunaan protein 100 persen, bandingkan dgn daging ayam (80%) & susu (75%). Berarti jumlah & komposisi asam aminonya sangat lengkap & berimbang, sehingga hampir seluruh bagiannya dapat digunakan utk pertumbuhan maupun penggantian sel-sel yg rusak. Hampir semua lemak dalam sebutir telur itik terdapat pada bagian kuningnya, mencapai 35 persen, sedangkan di bagian putihnya tidak ada sama sekali. Lemak pada telur terdiri dari trigliserida (lemak netral), fosfolipida (umumnya berupa lesitin), & kolesterol. Fungsi trigliserida & fosfolipida bagi tubuh adalah sebagai sumber energi, satu gram lemak menghasilkan 9 kilokalori energi. Lemak dalam telur berbentuk emulsi (bergabung dgn air), sehingga menjadi lebih mudah dicerna.

Cara MenetaskanTelur Itik
Ada dua cara yaitu penetasan secara alami & penetasan secara buatan. Penetasan secara alami yaitu dgn menggunakan induknya / jenis unggas lain & penetasan secara buatan yaitu dgn menggunakan alat penetasan atau mesin tetas & sering pula di sebut sebagai incubator. Banyak sekali faktor penunjang yg saling berhubungan utk dapat menetaskan telur itik  utk memperoleh daya tetas yg baik. Diantaranya Mesin Tetas ( incubator ) Sekarang ini  jenis mesin tetas yg bisa digunakan oleh para penetas telur (breeder) tergolong menjadi dua tipe/ jenis, yg pertama dgn mesin tetas sederhana & yg kedua dgn mesin tetas modern. Pada dasarnya daya tetas menetaskan telur dgn mesin sederhana ataupun dgn mesin modern dapat  memperoleh daya tetas yg sama. Kunci sukses menetaskan justru berada pada si pengendali mesin ( operator ),  bukan pada jenis mesin yg digunakan utk menetaskan.

Telur Itik/ Bebek

Telur Itik/ Bebek
Telur Itik/ Bebek

Mesin tetas sederhana pada umumnya mempunyai ciri -  ciri :
  • Sumber panas mengunakan lampu listrik , lampu  minyak , dll
  • Pengatur suhu menggunakan thermostat sederhana
  • Pengatur kelembapan udara dgn menempatkan bak atau baki yg berisi air di bawah rak telur & sesekali penyemprotan air kepada telur
  • Pembalikan telur menggunakan tangan
  • Incubator / tempat menaruh telur terbuat dari kayu & triplek tipis.
  • Pengaturan ventilasi udara di dalamnya sangat tergantung kepada keadaan lingkungan sekitar. Udara keluar masuk hanya melalui  lubang ventilasi yg dibuat sedemikian rupa tanpa alat / kipas yg membantu kelancaran pertukaran udara
  • Setter & Hatcher menjadi satu, artinya selama pengeraman telur sampai menetas ditempatkan pada tempat yg sama.
Mesin tetas modern pada umumnya mempunyai ciri – ciri :
  • Sumber panas dari listrik dgn menggunakan elemen terbuat dari besi & ada juga yg menggunakan elemen kawat nikelin
  • Pengatur suhu menggunakan thermostat digital utk menentukan suhu yg diinginkan.
  • Kelembapan menggunakan air yg diuapkan pada kisaran suhu tertentu utk memperoleh kelembapan yg diinginkan & di baca oleh hygrometer (pengukur kelembapan).
  • Pembalikan  rak telur didalam incubator dapat diatur secara otomatis menggunakan motor penggerak putaran rendah dgn  posisi rak telur 45 derajat miring kekiri ataupun ke kanan yg waktu pembalikannya di atur oleh timer (pengatur waktu )
  • Bahan terbuat dari kayu tebal atau besi tebal, sehingga tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitar.
  • Pengaturan ventilasi udara di dalamnya digerakan oleh kipas sehingga suhu udara dapat menyebar dgn baik & udara kotor dalam mesin tetas dapat segera berganti dgn cepat.
  • Setter & Hacther dipisahkan, artinya tempat pengeraman telur itik dari umur 1 hari sampai dgn 25 hari berbeda tempatnya dgn tempat persiapan utk menetas.
Telur tetas : utk memperoleh telur tetas yg baik, hal yg perlu diperhatikan :
  • Kondisi induk itik / bebek ( sehat ) , umur induk ( di atas umur 8 bln ) & umur jantan tidak kurang dari 1 tahun & tidak lebih 2.5 tahun, status gizi induk (pakan yg berkualitas ), perbandingan jantan & betina. ( 1 : 10 ).
  • Kodisi telur berdasarkan bentuk  telur ( keadaan normal ), berat telur, kualitas kulit telur ( sedang, artinya tidak tebal ataupun tidak tipis ),  warna kulit telur ( cerah ), & kebersihan telur.
  • Umur telur yg paling baik utk  ditetaskan tidak lebih dari 5 hari Operasional Penetasan
  • Fumigasi mesin tetas ( utk mencegah timbulnya penyakit menular ) hal pertama yg harus dilakukan sebelum memulai penetasan ,mesin tetas di sucihamakan terlebih dahulu dgn menggunakan disinnfectan yg banyak di jual di pasaran sesuai anjuran yg disarankan
  • Mengatur temperatur / suhu mesin tetas  38oC (salah satu faktor yg sangat penting )
Untuk mesin tetas yg sirkulasi udaranya digerakkan dgn kipas sebaiknya
     *. umur telur 1 – 24 hari 38oC  ( 99oF – 101oF )
     *  umur telur 25 – 28 hari sebaiknya  di turunkan 1 s/d 2oF
  • Mengatur kelembapan ,  yg baik dalam mesin tetas dari hari ke 1 sampai hari ke 25 yaitu antara 55% – 65% setelah hari ke 25 kelembapan sebaiknya dinaikan menjadi 75%. Pada  mesin tetas sederhana utk mengatur kelembapan dgn cara menaruh bak / baki yg diisi air di bawah rak telur & utk menambah kelembapan dgn menyemrot telur dgn air secukupnya setelah itu diangin anginkan,  dilakukan setiap beberapa kali ( 2 – 3 kali ) dalam satu hari  pada saat pembalikan telur.
Cara yg paling baik utk mengetahui kebutuhan kelembapan telur sudah atau belum terpenuhi, dgn memperhatikan perkembangan rongga udara pada telur.

Candling ( memeriksa perkembangan telur  dgn cara meneropong telur  menggunakan cahaya lampu.  
Pemeriksaan pertama :  pada hari ke 4
Pemeriksaan kedua    :  pada hari ke 10
Pemeriksaan ketiga     :  pada hari ke 20
Telur yg kosong atau mati harus segera di singkirkan.   
Posisi telur  & pembalikan
  • Pada  Mesin modern pada hari ke 1 s/d hari ke 25 ( setter ) dilakukan pembalikan rak telur setiap 4 jam atau 6 kali dalam satu hari dgn posisi pada telur  bagian tumpul ( yg berisi rongga udara ) diletakan sebelah atas dgn kemiringan posisi 45 derajat ke kiri atau ke kanan .  Setelah hari ke 25  telur tidak dibalik  & dipindahkan ke rak  penetasan (hatcher)
  • Pada Mesin tetas sederhana biasanya sebagian penetas ada yg menempatkan telur dgn posisi tergeletak ( tiduran ) & ada juga penetas yg menempatkan telur dalam mesin dgn posisi berdiri miring 45 derajat dgn bagian tumpul diatas.telur & ditempatkan pada rak yg sama dari proses awal sampai akhir penetasan.
Pembalikan telur pada mesin tetas sederhana :
  • Pada hari ke 2 s/d hari ke 25 pembalikan telur dilakukan 3 kali sehari., telur juga perlu di angin anginkan selama 5 – 10 menit, waktu pelaksaan pembalikan telur ini dapat bersamaan dgn pembasahan ( telur disemprot air secukupnya ) biarkan pintu mesin tetas terbuka sebentar utk mengangin -  anginkan telur.
  • Setelah hari ke 25 atau pada tiga hari terakhir menjelang penetasan sebaiknya telur tidak perlu di balik / di putar. kelembapan perlu dinaikan sedikit utk membantu proses retaknya cangkang (Peternakandody.com)
Demikian artikel ttg Telur Itik, semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/01/telur-itik.html

Baca juga artikel ttg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label