Selasa, 05 Februari 2013

Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu Lengkap ( psidium guajava l )

Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu Lengkap ( psidium guajava l. ) - Budidaya Petani. Jambu biji adalah salah satu tanaman buah jenis perdu (Inggris = Lambo guava). Tanaman ini berasal dari Brazilia Amerika Tengah, menyebar ke Thailand kemudian ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Hingga saat ini telah dibudidayakan & menyebar luas di daerah-daerah Jawa. Jambu biji sering disebut juga jambu klutuk, jambu siki, atau jambu batu. Jambu tersebut kemudian dilakukan persilangan melalui stek atau okulasi dengan jenis yg lain, sehingga akhirnya mendapatkan hasil yg lebih besar dengan keadaan biji yg lebih sedikit bahkan tdk berbiji yg diberi nama jambu Bangkok karena proses terjadinya dari Bangkok.

JENIS TANAMAN JAMBU BIJI

Dari sejumlah jenis jambu biji, terdapat beberapa varietas jambu biji yg digemari orang & dibudidayakan dengan memilih nilai ekonomisnya yg relatif lebih tinggi diantaranya:

  1. Jambu sukun (jambu tanpa biji yg tumbuh secara partenokarpi & bila tumbuh dekat dengan jambu biji akan cenderung berbiji kembali).
  2. Jambu bangkok (buahnya besar, dagingnya tebal & sedikit bijinya, rasanya agak hambar). Setelah diadakan percampuran dengan jambu susu rasanya berubah asam-asam manis.
  3. Jambu merah.
  4. Jambu pasar minggu.
  5. Jambu sari.
  6. Jambu apel.
  7. Jambu palembang.
  8. Jambu merah getas.

MANFAAT TANAMAN JAMBU BIJI

  1. Sebagai makanan buah segar maupun olahan yg mempunyai gizi & mengandung vitamin A & vitamin C yg tinggi, dengan kadar gula 8%. Jambu biji mempunyai rasa & aroma yg khas disebabkan oleh senyawa eugenol.
  2. Sebagai pohon pembatas di pekarangan & sebagai tanaman hias.
  3. Daun & akarnya juga dapat digunakan sebagai obat tadisional.
  4. Kayunya dapat dibuat berbagai alat dapur karena memilki kayu yg kuat & keras.

SENTRA PENANAMAN JAMBU BIJI

Jambu biji dibudidayakan di negara-negara seperti Jepang, Malaysia, Brazilia & lain-lain. Di Indonesia, Pulau Jawa merupakan sentra penanaman buah jambu terbesar antara lain di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah DI Yogyakarta, & Jawa Timur. Sentra produksi yg lain adalah Sumatera & Kalimantan. Pada tahun-tahun terakhir ini jambu biji telah berkembang & kemudian muncul jambu Bangkok yg dibudidayakan di kota Kleri, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.


SYARAT TUMBUH JAMBU BIJI

Iklim Yang Cocok untuk budidaya jambu biji

  1. Dalam budidaya tanaman jambu biji / jambu air angin berperan dlm penyerbukan, namun angin yg kencang dapat menyebabkan kerontokan pada bunga.
  2. Tanaman jambu biji merupakan tanaman daerah tropis & dapat tumbuh di daerah sub-tropis dengan intensitas curah hujan yg diperlukan berkisar antara 1000-2000 mm/tahun & merata sepanjang tahun.
  3. Tanaman jambu biji dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu sekitar 23-28 derajat C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil), yg ideal musim berbunga & berbuah pada waktu musim kemarau yaitu sekitar bulan Juli-September sedang musim buahnya terjadi bulan Nopember-Februari bersamaan musim penghujan.
  4. Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena kebanyakan tumbuh di dataran rendah & sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yg rendah, berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok utk pertumbuhan tanaman jambu biji.

Media Tanam Jambu Biji

  1. Tanaman jambu biji sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah.
  2. Jambu biji dapat tumbuh baik pada lahan yg subur & gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan organik atau pada tanah yg keadaan liat & sedikit pasir.
  3. Derajat keasaman tanah (pH) tdk terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara 4,5-8,2 & bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran terlebih dahulu.

Ketinggian Tempat

Jambu biji dapat tumbuh subur pada daerah tropis dengan ketinggian antara 5-1200 m dpl.


PEDOMAN BUDIDAYA JAMBU BIJI

Pembibitan jambu biji

Pembibitan pohon jambu biji dilakukan melalui sistem pencangkokan & okulasi, walaupun dapat juga dilakukan dengan cara menanam biji dengan secara langsung.

1) Persyaratan Benih jambu biji

Benih yg diambil biasanya dipilih dari benih-benih yg disukai oleh masyarakat konsumen yg merupakan bibit unggulan seperti jambu bangkok. Bibit yg baik antara lain yg berasal dari:

  1. Buah yg sudah cukup tua.
  2. Buahnya tdk jatuh hingga pecah.
  3. Pengadaan bibit lebih dari satu jenis utk menjamin kemungkinan adanya persarian bersilang.

2) Penyiapan Benih Jambu Biji

Setelah buah dikupas & diambil bijinya, lalu disemaikan dengan jalan fermentasi biasa (ditahan selama 1-2 hari) sesudah itu di angin-anginkan selama 24 jam (sehari semalam). Biji tersebut direndam dengan larutan asam dengan perbandingan 1:2 dari air & larutan asam yg terdiri dari asam chlorida (HCl) 25% Asam Sulfat (H2S04) BJ : 1.84, caranya direndam selama 15 menit kemudian dicuci dengan air tawar yg bersih sebanyak 3 kali berulang/dengan air yg mengalir selama 10 menit, kemudian dianginkan selama 24 jam. utk menghidari jamur, biji dapat dibalur dengan larutan Dithane 45, Attracol 70 WP atau fungisida lainnya. Setelah batang pokok telah mencapai ketinggia 5-6 meter bibit yg disemaikan baru dapat dilakukan okulasi /cangkok yg kira-kira telah bergaris tengah 1cm & tumbuh lurus, kemudian dengan menggunakan pisau okulasi dilakukan pekerjaan okulasi & setelah selesai pencangkokan ditaruh dlm media tanah baik dlm bedengan maupun didalam pot/kantong plastik, setelah tanaman sudah cukup kuat baru dipindah kelokasi yg telah disiapkan.

3) Teknik Penyemaian Benih Jambu Biji

Pilih lahan yg gembur & sudah mendapat pengairan serta mudah dikeringkan disamping itu mudah diawasi utk penyemaian. Cara penyemaian adalah sebagai berikut: tanah dicangkul sedalam 20-30 cm sambil dibersihkan dari rumput-rumput, batu-batu & sisa pepohonan & benda keras lainnya, kemudian tanah dihaluskan sehingga menjadi gembur & dibuat bedengan yg berukuran lebar 3-4 m & tinggi sekitar 30 cm, panjang disesuaikan dengan lahan yg idel sekitar 6-7 m, dengan keadaan bedengan membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari, dengan jarak antara bedeng 1 m, & utk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang sebanyak 40 kg dengan keadaan sudah matang & benih siap disemaikan. Selain melalui proses pengecambahan biji juga dapat langsung ditunggalkan pada bedeng-bedang yg sudah disiapkan, utk menyiapkan pohon pangkal lebih baik melalui proses pengecambahan, biji-biji tersebut ditanam pada bedeng-bedeng yg berjarak 20-30 cm setelah berkecambah sekitar umur 1-2 bulan, sudah tumbuh daun sekitar 2-3 helai maka bibit dapat dipindahkan dari bedeng persemaian ke bedeng penanaman. Setelah mencapai keinggian 5-6 m, kurang lebih telah berumur 6-9 bulan pencangkokan atau okulasi dapat dimulai dengan mengerat cabang sepanjang 10-15 cm kemudian diberi media tanah yg telah diberi pupuk kandang, kemudian dibalut dengan sabut kelapa atau plastik yg telah diberi lubang-lubang sirkulasi, kemudian diikat dengan tali plastik supaya menjaga petumbuhan akar tdk mengalami hambatan. Akar akan tumbuh dengan cepat, sekitar 2-3 bulan. Mulai dlakukan okulasi dengan mata tangkai yg telah berumur 1 th, melalui cara Forkert yng disempurnakan, dengan lebar 0,8 cm setinggi 10 cm dari permukaan tanah, setelah dikupas kulitya sebesar 2/3 pada bagian bibir kulit & setelah berumur 2-3 minggu tali dilepas jika kelihatan mata tetap konndisi hijau, okulasi dianggap berhasil & pohon pangkal diatas okulasi setinggi 5 cm direndahakan supaya memberi kesempatan mata terebut utk berkembang & setelah itu pohon pangkal dipotong, bibit hasil okulasi dapat dipindah pada pot-pot atau kantong plastik, kemudian dilakukan pemotongan pada akar tunggang sedikit supaya akar akan lebih cepat berkebang. Setelah itu baru dilakukan penanaman dlm lobang-lobang bedengan yg telah dipersiapkan.

4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian

Pemberian pupuk kandang sebelum disemaikan akan lebih mendorong pertumbuhan benih secara cepat & merata, setelah bibit mulai berkecambah sekitar umur 1-1,5 bulan dilakukan penyiraman dengan menggunakan larutan Atoik 0,05-0,1% atau Gandasil D 0,2%, utk merangsang secara langsung pada daun & akar, sehingga memberikan kekuatan vital utk kegiatan pertumbuhan sel. Setelah itu dilakukan penyiraman pagi-sore secara rutin, hingga kecambah dipindah ke bedeng pembibitan, penyiraman dilakukan cukup 1 kali tiap pagi hari sampai menjelang mata hari terbit, alat yg digunakan "gembor" supaya penyiraman dapat merata & tdk merusak bedengan, diusahakan supaya air dapat menembus sedalam 3-4 cm dari permukaan. Selanjutnya dilakukan pendangiran bedengan supaya tetap gembur, dilakukan setiap 2-3 minggu sekali, rumput yg tumbuh disekitarnya supaya disiangi, hindarkan dari serangan hama & penyakit, sampai umur kurang lebih 1 tahun, baru setelah itu dapat dilakukan pengokulasian dengan sistem Fokert yg sudah disempurnakan, sebelum dilakukan okulasi daun-daun pohon induk yg telah dipilih mata kulitnya dirontokkan, kemudian setelah penempelan mata kulit dilakukan, ditunggu sampai mata kulit itu tumbuh tunas, setelah itu batang diatas tunas baru pada pohon induk di pangkas, kemudian rawat dengan penyiraman 2 kali sehari & mendangir serta membersihkan rumput-rumput yg ada disekitarnya. pemberian pupuk daun dengan Gundosil atau Atonik diberikan setiap 2 minggu sekali selama 4 bulan dengan cara disemprotkan melalui daun, tiap tanaman disemprot 50 cc larutan.

5) Pemindahan Bibit

Cara pemindahan bibit yg telah berkecambah atau telah di cangkok maupun diokulasi dapat dengan mencungkil atau membuka plastik yg melekat pada media penanaman dengan cara hati-hati jangan sampai akar menjadi rusak, & pencungkilan dilakukan dengan kedalaman 5 cm,agar tumbuh akar lebih banyak maka dlm penanaman kembali akar tunggangnya dipotong sedikit utk menjaga terjadinya penguapan yg berlebihan, kemudian lebar daun dipotong separuh. Ditanam pada bedeng pembibitan dengan jarak 6-7 m & ditutupi dengan atap yg dipasang miring lebih tinggi di timur, dengan harapan dapat lebih banyak kena sinar mata hari pagi. & dilakukan penyiraman secara rutin tiap hari 2 kali, kecuali ditanam pada musim penghujan.

Pengolahan Media Tanam

1) Persiapan

Sebagai salah satu syarat dlm mempersiapkan lahan kebun buah-buahan khususnya Jambu biji dipilih tanah yg subur, banyak mengandung unsur nitrogen, meskipun pada daerah perbukitan tetapi tanahnya subur, dilakukan dengan cara membuat sengkedan (teras) pada bagian yg curam, kemudian utk menggemburkan tanah perlu di bajak atau cukup dicangkul dengan kedalaman sekitar 30 cm secara merata. Selanjutnya diberi pupuk kandang dengan dosis 40 kg/m persegi, kemudian dibuatkan bedengan dengan ukuran 1,20 m yg panjangnya disesuaikan dengan ukuran yg diperlukan.

2) Pembukaan Lahan

Tanah yg akan dipergunakan utk kebun jambu biji dikerjakan semua secara bersama, tanaman pengganggu seperti semak-semak & rerumputan dibuang, & benda-benda keras disingkirkan kemudian tanah dibajak atau dicangkul dalam, dengan mempertimbangkan bibit yg mau ditanam. Bila bibit berasal dari cangkokan pengolahan tanah tdk perlu terlalu dlm (30 cm), tetapi bila hasil okulasi perlu pengolahan yg cukup dlm (50 cm). Kemudian dibuatkan saluran air selebar 1 m & ke dlm disesuaikan dengan kedalaman air tanah, guna mengatasi sistem pembuangan air yg kurang lancar. Tanah yg kurus & ukurang humus/ tanah cukup liat diberikan pupuk hijau yg dibuat dengan cara mengubur ranting-ranting & dedaunan dengan kondisi seperti ini dibiarkan selama kurang lebih 1 tahun sebelumnya. Kemudian dilakukan pemupukan sebanyak 2 kaleng minyak tanah (4 kg) per meter persegi. Dilanjutkan pembuatan bedengan sesuai dengan kebutuhan.

3) Pembentukan Bedengan

Tanah yg telah gembur, dibuatkan bedang-bedang yg berukuran 3 m lebar, panjang sesuai dengan kebutuhan, tinggi sekitar 30 cm. Bagian atas tanah diratakan guna menopang bibit yg akan ditanam. Idealnya jarak baris penanaman benih sekitar 4 m, dipersiapakan jarak didalam baris bedengan sepanjang 2,5 m dengan keadaan membujur dari utara ke selatan, supaya mendapatkan banyak sinar matahari pagi, setelah diberi atap pelindung dengan jarak antara bedeng 1 m, utk sarana lalu-lintas para pekerja & dapat digunakan sebagai saluran air pembuangan, utk menambah kesuburan dapat diberi pupuk hijau, kompos/pupuk kandang yg sudah matang. Terkecuali apabila penanaman jenis jambu Bangkok menggunakan jarak tanaman antara 3 x 2 m.

4) Pengapuran

Pengapuran dilakukan apabila dataran yg berasal dari tambak & juga dataran yg baru terbentuk tdk bisa ditanami, selain tanah masih bersifat asam juga belum terlalu subur. Caranya dengan menggali lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 m, dasar lobang ditaburkan kapur sebanyak 0,5 liter utk setiap lobang, guna menetralkan pH tanah hingga mencapai 4,5-8,2. Setelah 1 bulan dari penaburan kapur diberi pupuk kandang.

5) Pemupukan

Setelah jangka waktu 1 bulan dari pemberian kapur pada lubang-lubang yg ditentukan kemudian diberikan pupuk kandang dengan urutan pada bulan pertama diberi NPK dengan dosis 12:24:81 ons/pohon, bulan kedua dilakukan sama dengan bulan pertama, pada bulan ketiga diberi NPK dengan dosis 15:15:15 ons/pohon & bulan ke 4 sampai tanaman berbuah, supaya jambu tetap bebuah gunakan pupuk kandang yg sudah matang & ditanamkan sejauh 30 cm dari batang tanaman. Pemupukan merupakan bagian terpenting yg peggunaannya tdk dapat sembarangan, terlebih-lebih kalau menggunakan pupuk buatan seperti NPK, kalau dilakukan berlebihan akan berakibat adanya perubahan sifat dari pupuk menjadi racun yg akan membahayakan tanaman itu sendiri.

Teknik Penanaman

1) Penentuan Pola Tanaman

Setelah terjadi proses perkecambahan biji yg telah cukup umur ditempatan pada bedeng-bedang yg telah siap. Juga penyiapan pohon pangkal sebaiknya melalui proses perkecambahan kemudian ditanam dengan jarak 20 x 30 cm setelah berkecambah & berumur 1-2 bulan atau telah tumbuh daun sebanyak 2- 3 helai maka bibit/zaeling dapat dipindahkan pada bedeng ke dua yg telah dibentuk selebar 3-4 m dengan jarak tanam 7-10 m dengan kedalaman sekitar 30- 40 cm, jarak antara bedeng selebar 1 m, didahului perataan tanah ditengah bedengan guna pembuatan lubang-lubang penanaman. utk menghindari sengatan sinar matahari secara langsung dibuat atap yg berbentuk miring lebih tinggi ke timur dengan maksud supaya mendapatkan sinar matahari pagi hari secara penuh.

2) Pembuatan Lubang Tanaman

Pembuatan lubang pada bedeng-bedeng yg telah siap utk tempat penanaman bibit jambu biji yg sudah jadi dilakukan setelah tanah diolah secara matang kemudian dibuat lobang-lobang dengan ukuran 1 x 1 x 0,8 m yg sebaiknya telah dipersiapkan 1 bulan sebelumnya & pada waktu penggalian tanah yg diatas & yg dibawah dipisahkan, nantinya akan dipergunakan utk penutup kembali lubang yg telah diberi tanaman, pemisahan tanah galian tersebut dibiarkan selama 1 minggu dimaksudkan agar jasad renik yg akan mengganggu tanaman musnah; sedangkan jarak antar lubang sekitar 7-10 m.

3) Cara Penanaman

Setelah berlangsung selama 1 pekan lubang ditutup dengan susunan tanah seperti semula & tanah di bagian atas dikembalikan setelah dicampur dengan 1 blek (1 blek ± 20 liter) pupuk kandang yg sudah matang, & kira-kira 2 pekan tanah yg berada di lubang bekas galian tersebut sudah mulai menurun baru bibit jambu biji ditanam, penanaman tdk perlu terlalu dalam, secukupnya, maksudnya batas antara akar & batang jambu biji diusahakan setinggi permukaan tanah yg ada disekelilingnya. Kemudian dilakukan penyiraman secara rutin 2 kali sehari (pagi & sore), kecuali pada musim hujan tdk perlu dilakukan penyiraman.

4) Lain-lain

Pada awal penanaman di kebun perlu diberi perlindungan yg rangkanya dibuat dari bambu/bahan lain dengan dipasang posisi agak tinggi disebelah timur, agar tanaman mendapatkan lebih banyak sinar matahari pagi dari pada sore hari, & utk atapnya dapat dibuat dari daun nipah, kelapa/tebu. Sebaiknya penanaman dilakukan pada awal musim penghujan, agar kebutuhan air dapat dipenuhi secara alamiah.

Pemeliharaan Tanaman

Meskipun penanaman jambu biji mampu tumbuh & menghasilkan tanpa perlu diperhatikan keadaan tanah & cuaca yg mempengaruhinya tetapi akan lebih baik apabila keberadaannya diperhatikan, karena tanaman yg diperhatikan dengan baik akan memberikan imbalan hasil yg memuaskan.

1) Penjarangan & Penyulaman

Karena kondisi tanah telah gembur & mudah tanaman lain akan tumbuh kembali terutama Gulma (tanaman pengganggu), seperti rumput-rumputan & harus disiangi sampai radius 1,5-2 m sekeliling tanaman rambutan. Apabila bibit tdk tumbuh dengan baik segera dilakukan penggantian dengan bibit cadangan. & apabila tumbuh tanaman terlalu jauh jaraknya maka perlu dilakukan penyulaman & sebaliknya apabila tumbuhnya sangat berdekatan penjarangan.

2) Penyiangan

Selama 2 minggu setelah bibit yg berasal dari cangkokan/ okulasi ditanam di lahan perlu penyiangan dilakukan hanya pada batang dahan tua (warna coklat) dengan dahan muda (warna hijau) & apabila buah terlalu banyak, tunas yg ada dlm satu ranting bisa dikurangi, dengan dikuranginya tunas yg tdk diperlukan akan berakibat buah menjadi besar & menjadi manis rasanya. Khusus jambu non biji dengan membatasi percabangan buahnya maksimal 3 buah setelah panjang 30-50 cm dilakukan pangkasan, & setelah tumbuh cabang tersier segera dilenturkan ke arah mendatar, guna utk merangsang tunas bunga & buah yg akan tumbuh.

3) Pembubunan

Supaya tanah tetap gembur & subur pada lokasi penanaman bibit jambu biji perlu dilakukan pembalikan & penggemburan tanah supaya tetap dlm keadaan lunak, dilakukan setiap 1 bulan sekali hingga tanaman bisa dianggap telah kuat betul.

4) Perempalan

Agar supaya tanaman jambu biji mendapatkan tajuk yg rimbun, setelah tanaman berumur 2 tahun segera dilakukan perempelan/ pemangkasan pada ujung cabang-cabangnya. Disamping utk memperoleh tajuk yg seimbang juga berguna memberi bentuk tanaman, juga memperbanyak & mengatur produksi agar tanaman tetap terpelihara & pemangkasan juga perlu dilakukan setelah masa panen buah berakhir, dengan harapan agar muncul tajuk-tajuk baru sebagai tempat munculnya bunga baru pada musim berikutnya dengan hasil lebih meningkat atau tetap stabil keberadaannya.

5) Pemupukan

Untuk menjaga agar kesuburan lahan tanaman jambu biji tetap stabil perlu diberikan pupuk secara berkala dengan aturan:

  1. Pada tahun 0-1 umur penanaman bibit diberikan pada setiap pohon dengan campuran 40 kg pupuk kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea & 20 gram ZK dengan cara ditaburkan disekeliling pohon atau dengan jalan menggali di sekeliling pohon sedalam 30 cm & lebar antara 40-50 cm, kemudian masukkan campuran tersebut & tutup kembali dengan tanah galian sebelumnya. Tanaman bisa berbuah 2 kali setahun.
  2. Pemupukan tanaman umur 1-3 tahun, setelah tanaman berbuah 2 kali. Pemupukan dilakukan dengan NPK 250 gram/pohon, & TSP 250 gram/pohon, & seterusnya cara seperti ini dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan TSP & NPK dengan takaran sama.
  3. Pemupukan tanaman umur 3 tahun keatas, Kalau pertumbuhan tanaman kurang sempurna, terutama terlihat pada pertumbuhan tuas hasil pemangkasan raning, berarti selain TSP & NPK dengan ukuran yg sama tanaman memerlukan pupuk kandang sebanyak 2 kaleng minyak per pohon. Cara pemupukan dilakukan dengan membuat torakan yg mengelilingi tanaman persis di bawah ujung tajuk dengan kedalaman sekitar 30-40 cm & pupuk segera di tanam dlm torakan tersebut & ditutup kembali dengan bekas galian terdahulu.

6) Pengairan & Penyiraman

Selama dua minggu pertama setelah bibit yg berasal dari cangkokan atau okulasi ditanam, penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari, pagi & sore. & minggu-minggu berikutnya penyiraman dapat dikurangi menjadi satu kali sehari. Apabila tanaman jambu biji telah tumbuh benar-benar kuat frekuensi penyiraman bisa dikurangi lagi yg dapat dilakukan saat-saat diperlukansaja. & bila turun hujan terlalu lebat diusahakan agar sekeliling tanaman tdk tegenang air dengan cara membuat lubang saluran utk mengalirkan air. Sebaliknya pada musim kemarau tanah kelihatan merekah maka diperlukan penyiraman dengan menggunakan pompa air 3 PK utk lahan seluas kurang lebih 3000 m 2 & dilakukan sehari sekali tiap sore hari.

7) Waktu Penyemprotan Pestisida

Guna menjaga kemungkinan tumbuhnya penyakit atau hama yg ditimbulkan baik karena kondisi cuaca & juga dari hewan-hewan perusak, maka perlu dilakukan penyemprotan pestisida pada umumnya dengan nogos, antara 15-20 hari sebelum panen & juga perlu disemprot dengan sevin atau furadan terutama utk menghindarkan adanya ulat jambu, tikus atau jenis semut-semutan, disamping itu penyemprotan dilakukan dengan fungisida jenis Delsene 200 MX guna memberantas cendawan yg akan mengundang hadirnya semut-semut.Disamping itu juga digunakan insektisida guna memberantas lalat buah & kutu daun disemprot 2 x seminggu & setelah sebulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.

8) Pemeliharaan Lain

Untuk memacu munculnya bunga Jambu biji diperlukan larutan KNO3 (Kalsium Nitrat) yg akan mempercepat 10 hari lebih awal dari pada tdk diberi KNO3 & juga mempunyai keunggulan memperbanyak "dompolan" bunga (tandan) jambu biji pada setiap stadium (tahap perkembangan) & juga mempercepat pertumbuhan buah jambu biji, cara pemberian KNO3 dengan jalan menyemprotkan pada pucuk-pucuk cabang dengan dosis antara 2-3 liter larutan KNO3 utk setiap 10 pucuk tanaman dengan ukuran larutan KNO3 adalah 10 gram yg dilarutkan dengan 1 liter pengencer teknis.


HAMA & PENYAKIT JAMBU BIJI

Hama Jambu Biji

  1. Ulat daun (trabala pallida)
    • Pengendalian: dengan menggunakan nogos.
  2. Ulat keket (Ploneta diducta).
    • Pengendalian: sama dengan ulat daun.
  3. Semut & tikus
    • Pengendalian: dengan penyemprotan sevin & furadan.
  4. Kalong & Bajing
    • Keberadaan serangga ini dipengaruhi faktor lingkungan baik lingkungan biotik maupun abiotik. yg termasuk faktor biotik seperti persediaan makanan,
    • Pengendalian: dengan menggunakan musuh secara alami.
  5. Ulat putih
    • Gejala: buah menjadi berwarna putih hitam,
    • Pengendalian: dilakukan penyemprotan dengan insektisida yg sesuai sebanyak 2 kali seminggu hingga satu bulan sebelum panen penyemprotan dihentikan.
  6. Ulat penggerek batang (Indrabela sp)
    • Gejala: membuat kulit kayu & mampu membuat lobang sepanjang 30 cm;
    • Pengendalian: sama dengan ulat putih.
  7. Ulat jengkal (Berta chrysolineate)
    • Ulat pemakan daun muda, berbentuk seperti tangkai daun berwarna cokelat & beruas-ruas
    • Gejala: pinggiran daun menjadi kering, keriting berwarna cokelat kuning.
    • Pengendalian: sama dengan ulat putih.

Penyakit Jambu Biji

  1. Penyakit karena ganggang (Cihephaleusos Vieccons)
    • Menyerang daun tua & muncul pada musim hujan.
    • Gejala: adanya bercak-bercak kecil dibagian atas daun disertai serat-serat halus berwarna jingga yg merupakan kumpulan sporanya.
    • Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
  2. Jamur Ceroospora psidil , Jamur karat poccinia psidil, Jamur allola psidil
    • Gejala: bercak pada daun berwarna hitam.
    • Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.
  3. Penyakit karena cendawan (jamur) Rigidoporus Lignosus
    • Gejala: rizom berwarna putih yg menempel pada akar & apabila akar yg kena dikupas akan nampak warna kecoklatan.
    • Pengendalian: dengan menyempotakan fungisida seperti Dlsene 200 MX.

Gulma

Segala macam tumbuhan pengganggu tanaman jambu biji yg berbentuk rerumputan yg berada disekitar tanaman jambu biji yg mengganggu pertumbuhan & perkembangan bibit tanaman, oleh sebab itu perlu dilakukan penyiangan secara rutin.


PANEN BUAH JAMBU BIJI

Ciri & Umur Panen

Buah jambu biji umumnya pada umur 2-3 tahun akan mulai berbuah, berbeda dengan jambu yg pembibitannya dilakukan dengan cangkok/stek umur akan lebih cepat kurang lebih 6 bulan sudah bisa buah, jambu biji yg telah matang dengan ciri-ciri melihat warna yg disesuikan dengan jenis jambu biji yg ditanam & juga dengan mencium baunya serta yg terakhir dengan merasakan jambu biji yg sudah masak dibandingkan dengan jambu yg masih hijau & belum masak, dapat dipastikan bahwa pemanenan dilakukan setelah jambu bewarna hijau pekat menjadi muda ke putih-putihan dlm kondisi ini maka jambu telah siap dipanen.

Cara Panen

Cara pemanenan yg terbaik adalah dipetik beserta tangkainya, yg sudah matang (hanya yg sudah masak) sekaligus melakukan pemangkasan pohon agar tdk menjadi rusak, waktunya setelah 4 bulan umur buah kemudian dimasukkan ke dlm keranjang yg dibawa oleh pemetik & setelah penuh diturunkan dengan tali yg telah disiapkan sebelumnya, hingga pemanenan selesai dilakukan. Pemangkasan dilakukan sekaligus panen supaya dapat bertunas kembali dengan baik dengan harapan dapat cepat berbuah kembali.

Periode Panen

Periode pemanenan setelah buah jambu biji dilakukan pembatasan buah dlm satu rantingnya kurang lebih 2-3 buah, hal ini dimaksudkan agar buah dapat berkembang besar & merata. Dengan sistem ini diharapkan pemanenan buah dapat dilakukan dua kali dlm setahun (6 bulan) atau sekitar 2-3 bulan setelah berbuah, dengan dicari buah yg masak, & yg belum masak supaya ditinggal & kemudian dipanen kembali, catatan apabila buah sudah masak tetapi tdk dipetik maka akan berakibat datangnya binatang pemakan buah seperti kalong, tupai dll.

Prakiraan Produksi

Apabila penanganan & pemeliharaan semenjak pembibitan hingga panen dilakukan secara baik & benar serta memenuhi aturan yg ada maka dapat diperkirakan mendapatkan hasil yg diharapkan. Pada penanaman 400 pohon setelah 2-3 bulan dari pohon cangkokan setelah tanam sudah mulai berbunga & 6 bulan sudah mulai dipanen, pemanenan dilakukan setiap 4 hari sekali dengan hasil setiap panenan seberat 100 kg buah jambu. Di Indonesia per tahunnya dapat mencapai 53.200 ton dengan luas tanaman selebar 17.100 hektar. Harga jual sekarang ke konsumen mencapai Rp. 650,- per ikat atau sampai Rp.750/ kg.

PASCAPANEN

Pengumpulan

Setelah dilakukan pemanenan yg benar buah jambu biji harus dikumpulkan secara baik, biasanya dikumpulkan tdk jauh dari lokasi pohon sehingga selesai pemanenan secara keseluruhan. Hasil panen selanjutnya dimasukkan dlm keranjang dengan diberi dedauan menuju ke tempat penampungan yaitu dlm gudang/gubug.

Penyortiran & Penggolongan

Tujuan penyortiran buah jambu biji dimaksudkan jambu yg bagus mempunyai harga jualnya tinggi, biasanya dipilih berdasarkan ukuran & mutunya, buah yg kecil tetapi baik mutunya dapat dicampur dengan buah yg besar dengan mutu sama, yg biasanya dijual dlm bentuk kiloan atau bijian & perlu diingat bahwa dlm penyortiran diusahakan sama besar & sama baik mutunya. & dilakukan sesuai dengan jenis jambu biji, jangan dicampur adukkan dengan jenis yg lain.

Penyimpanan

Penyimpanan jambu biji biasanya tdk terlalu lama mengingat daya tahan jambu biji tdk bisa terlalu lama & sementara belum dapat dijual ke pasar ditampung dulu dlm gubug-gubug atau gudang dengan menggunakan kantong PE, suhu sekitar 23-25 derajat C & jambu dapat bertahan hingga 15 hari dlm kantong PE & ditambah 7 hari setelah dikeluarkan dari kantong PE, sehingga dapat meningkatkan daya simpan 4,40 kali dibandingkan tanpa perlakuan. Tekanan yg baik adalah -1013 mbar & dapat menghasilkan kondisi PE melengket dengan sempurna pada permukaan buah, konsentrasi C0² sebesar 5,21% & kerusakan 13,33% setelah penyimpanan dlm kantong PE. Jalan yg terbaik utk penyimpanan buah jambu dengan jalan diawetkan, biasanya dilakukan dengan jalan dibuat asinan atau manisan & dimasukkan dlm kaleng atau botol atau dapat juga dengan menggunakan kantong plastik. Hal ini dapat menjaga kesterilan & ketahanan sehingga dapat lama dlm penyimpanannya. Serta biasanya dibuat minuman atau koktail.

Pengemasan & Pengangkutan

Jambu biji dengan hasil jual dapat tinggi tdk tergantung dari rasanya saja, tetapi pada kenampakan & cara pengikatannya, apa bilaakan di jual tdk jauh dari lokasi maka cukup dibawa dengan dimasukkan dlm keranjang dengan melalui sarana sepeda atau kendaraan bermotor. utk pengiriman dengan jarak yg agak jauh (antar pulau) yg membutuhkan waktu hingga 2-3 hari lamanya perjalanan buah jambu batu dilakukan dengan cara di pak dengan menggunakan peti yg berukuran persegi panjang 60 x 28,5 x 28,5 cm, keempat sudutnya yg panjang dengan jarak 1 cm, sisi yg pendek sebaiknya dibuat dari 1atau 2 lembar papan setebal 1cm, karena sisi ini dlm pengangkutan akan diletakkan di bagian bawah, sebaiknya pembuatan peti dilakukan jarang-jarang guna utk memberi kebebasan udara utk keluar masuk dlm peti. Sebelumnya buah jambu dipilih & di pak. Setelah itu disusun berderet berbentuk sudut terhadap sisi peti, yg sebelumnya dialasi dengan lumut/sabut kelapa, atau bahan halus & lembut lainnya. Kemudian setelah penuh lapisan atas dilapisi lagi dengan sabut kelapa yg terakhir ditutup dengan papan, sebaiknya kedua sisi panjang dibentuk agak gembung, biasanya penempatan peti bagian yg pendek ditempatkan dibawah didalam perjalanan.

Penanganan Lain

Agar hasil penyimpanan dapat bernilai tinggi maka perlu dilakukan pengolahan terlebih dulu. & biasanya dengan cara pengawetan yg kemudian disimpan atau dikemas dlm botol/kaleng atau juga dengan kantong plastik, guna menghambat proses pembusukan buah didalam botol, & dapat membuka peluang utk menikmati buah jambu biji pada setiap saat tanpa menunggu musim berbuah berikutnya. Seperti berbentuk koktail jambu, manisan jambu & jambu biji kalengan. Dengan membuka peluang utk dilakukan eksport buah olahan dari buah jambu biji. Seperti jus jambu biji berbentuk cairan agak kental atau sirup.


STANDAR PRODUKSI JAMBU BIJI

Pengambilan Contoh :

Contoh diambil secara acak dari jumlah kemasan seperti terlihat di bawah ini. Dari setiap kemasan diambil contoh sebanyak 20 buah dari bagian atas, tengah & bawah. Contoh tersebut diacak bertingkat (startified random sampling) sampai diperoleh minimum 20 buah utk dianalisis.

  1. Jumlah kemasan dlm partai (lot) sampai dengan 100, contoh yg diambil 5.
  2. Jumlah kemasan dlm partai (lot) 101 sampai dengan 300, contoh yg diambil 7.
  3. Jumlah kemasan dlm partai (lot) 301-500, contoh yg diambil 9.
  4. Jumlah kemasan dlm partai (lot) 501-1000, contoh yg diambil 10.
  5. Jumlah kemasan dlm partai (lot) lebih dari 1000, contoh yg diambil 15 (minimum).

Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yg berpengalaman atau dilatih lebih dahulu & mempunyai ikatan dengan badan hukum.

Pengemasan

Jambu biji dikemas dengan peti kayu/bahan lain yg sesuai dengan berat bersih maksimum 30 kg. Dibagian luar kemasan diberi label yg bertuliskan antara lain: nama barang, golongan ukuran, jenis mutu, nama/kode perusahaan, berat bersih, negara/tempat tujuan, hasil Indonesia, daerah asal.


Demikian artikel tentang Cara Budidaya Jambu Biji / Jambu Batu Lengkap ( psidium guajava l. ), semoga bermanfaat.
http://budidaya-petani.blogspot.com/2013/02/cara-budidaya-jambu-biji-jambu-batu.html


Kata terkait: bonsai jambu biji, jambu biji Australia, selai jambu biji, biji jambu monyet, makalah jambu biji, tabulampot jambu biji, bunga jambu biji, tumbuhan jambu biji, klasifikasi tumbuhan jambu biji, manisan jambu biji, tanaman buah jambu, gambar buah jambu biji, khasiat buah jambu biji, manfaat buah jambu biji, buah jambu biji, buah jambu biji merah, nama latin jambu biji, takson jambu biji, bahasa latin jambu biji, jambu biji Kristal, jambu biji mutiara, klasifikasi tanaman jambu biji, jambu biji untuk ibu hamil, habitat jambu biji, cara menanam jambu biji, gambar jambu biji, jambu tanpa biji, jus jambu biji, morfologi jambu biji, taksonomi jambu biji, budidaya jambu biji, psidium guajava, deskripsi jambu biji, fungsi jambu biji, cara membuat jus jambu biji, artikel jambu biji, sejarah jambu biji, manfaat jambu biji bagi kesehatan, nama ilmiah jambu biji, jenis jambu biji, klasifikasi jambu biji, kasiat jambu biji, tanaman jambu biji, jambu, andungan jambu biji, pohon jambu biji, manfaat jambu biji, khasiat jambu biji


Baca Juga artikel tentang:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label