Bebek Turi bebek lokal unggul dari Bantul

Dipercaya sebagai peninggalan kerajaan Mataram, bebek Turi banyak dipelihara oleh peternak bebek di Bantul, bahkan menyebar ke beberapa daerah di bagian selatan jawa tengah seperti Purworejo. Penamaan bebek Turi sendiri diambil dari nama pasar bebek terbesar di Daerah Istimewa Jogjakarta yaitu pasar Turi Bantul. Sebagai bebek lokal unggul, bebek Turi memiliki beberapa keunggulan dibanding bebek lokal jenis lain. Beberapa keunggulan bebek Turi : ,

• perawakan lebih besar dari itik lokal yang lain, sehingga ukuran telur yang dihasilkan juga relatif lebih besar. Bebek pejantan yang biasa dipelihara sebagai bebek potong bisa mencapai bobot 1.2 - 1.4 kg dalam waktu 45 hari pemeliharaan.
• Bertelur tiap hari
• mudah digembalakan
• tangguh dalam hal adaptasi/menyesuaikan diri, pada saat sawah jeda bisa digembalakan, tapi saat sawah ditanami padi langsung bisa menyesuaikan diri dalam kandang tanpa mengalami stres daging
• daging bebek Turi terkenal memiliki citarasa yang lezat dan gurih
• produktifitas telur rata-rata 70% - 85%, bahkan pada masa puncak produksi bisa mencapai 90% - 95%

Ciri-ciri fisik bebek Turi :

• memiliki bentuk bola mata khas dan menonjol (memenuhi rongga dan kelopak mata)
• Bentuk kepala lonjong seperti buah pinang
• Bentuk leher 'menjalin' (seperti rotan)
• Bulu coklat kemerahan, polos tanpa kalung
• Kaki dan paruh berwarna hitam
• Postur tubuh tegak seperti botol.

Salah satu peternak dan pembibit bebek Turi adalah Musiran bersama kelompoknya "Gurun Sahara". Kelompok peternak dan pembibitan bebek Turi  ini berada di desa Bogoran kelurahan Trirenggo kecamatan Bantul provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta.