Jakarta kerap diidentikkan dengan banjir. Lebih parah dari itu, belakangan muncul kabar bahwa ibu kota akan tenggelam, namun tidak terbukti. Bagaimana dengan kota-kota lain di dunia?
Diberitakan usnews.com, sedikitnya ada 7 kota di belahan dunia yang besar kemungkinan bakal tenggelam. Penyebabnya, mulai dari kenaikan level ketinggian air laut dan pondasi bangunan yang rapuh.
Berikut 7 kota tersebut:
1. Bangkok
Bangkok, Thailand, masuk dalam salah satu kota yang diprediksi tenggelam. Para ahli memprediksi, sejumlah lokasi di ibu kota tersebut akan berada di bawah air dalam waktu 7 tahun.
Bangkok dikelilingi oleh sungai Chao Phraya yang permukaan airnya terus meningkat dari hari ke hari. Banjir besar sempat melanda kawasan tersebut pada pertengahan tahun 2011 hingga awal 2012. Selama lebih dari sebulan, kota tersebut digenangi air.
Menurut salah seorang peneliti Thailand, Dr AJong Chumsai na Ayudhya, fenomena di Bangkok bisa terjadi karena pemanasan global. Terlebih lagi, banyak aktivitas penebangan pohon liar di hutan-hutan Thailand.
2. New York
Kota New York, Amerika Serikat, masuk dalam kota yang berisiko tenggelam. Posisinya yang berada di mulut sungai Hudson yang terhubung langsung ke lautan Atlantik bisa menjadi pemicunya.
Permukaan air di laut tersebut selalu meningkat tiap tahunnya. Science Daily bahkan memprediksi, air laut di kota tersebut naik dua kali lipat dibandingkan dengan lautan lainnya. Belum lagi ancaman tropis yang selalu mengintai.
Tak hanya kenaikan permukaan air laut, erosi pantai, penurunan lapisan tanah dan perusakan lingkungan juga bisa memicu luapan air di kota yang dikenal sebagai pusat bisnis dunia tersebut.
3.Houston
Wilayah Houston juga diprediksi bakal terendam. Daerahnya yang rentan karena dibangun dalam pondasi pasir menjadi pemicu. Belum lagi adanya kerusakan lingkungan akibat ekspolorasi tambang di kawasan tersebut.
Berdasarkan data dari Science Daily, banyak bagian dari kota Houston, khususnya di daerah Jersey Village, tenggelam sebanyak 2 inci per tahun.
Para ahli memprediksi, daerah yang terendam ada di wilayah yang tak memiliki produksi air tanah.
4. Shanghai
Kota Shanghai, China, memang menyimpan sejuta pesona. Namun karena dibangun di atas lahan rawa yang labil di sekitar Sungai Yangze, banyak prediksi kota ini akan tenggelam.
Shanghai yang sebelumnya hanya desa nelayan, kini menjadi kawasan metropolis yang dipenuhi gedung-gedung bertingkat. Perkembangan penduduk di wilayah tersebut semakin tinggi.
Namun akibat pembangunan yang massif, Shanghai kini menghadapi ancaman kerusakan lingkungan. Berdasarkan data PBS, permukaan tanah di Shanghai turun sekitar 2,4 meter dalam rentang waktu tahun 1921 hingga 1965.
Para ahli memperkirakan, tanah di Shanghai tak mampu lagi menahan beban berat bangunan di atasnya
5. New Orleans
New Orleans pernah diterjang badai hebat bernama Katrina. Kawasan itu langsung lumpuh. Rumah-rumah terendam banjir dan 'tembok' pelindung kota di sekeliling laut pun hancur.
Sebelum Katrina, pada tahun 2006 kota New Orleans memang dilaporkan terus turun permukaan tanahnya. National Geographic mencatat, dataran di kota tersebut tenggelam sekitar 50 cm setiap tahunnya.
Pada tahun 2009, badan resmi di AS menilai tembok-tembok yang dibangun untuk melindungi New Orleans tak bisa seutuhnya menahan air bila terjadi bencana dan badai. Solusi yang ditawarkan adalah relokasi atau menaikkan pondasi bangunan di kota tersebut.
6. Venesia
Akhir tahun 2012 kemarin, Venesia di Italia juga kebagian banjir. Fenomena ini hadir karena gabungan dari hujan lebat dan angin dari selatan. Setidaknya 70 persen daratan di kota kanal ini terendam banjir dengan kedalaman hingga mencapai 1,5 meter di atas normal.
Banjir itu rupanya salah satu indikasi bahwa kawasan Venesia terus tenggelam. Christian Science Monitor bahkan mencatat, kota itu turun permukaan tanahnya sepanjang 30 cm selama 100 tahun terakhir.
Meningkatnya ketinggian air di Laut Mediterania menambah besar kemungkinan kota kanal itu tenggelam.
7. Mexico City
Kota ini memang terancam tenggelam sejak beberapa tahun lalu karena letaknya berada di lembah Meksiko. Benar saja, setiap tahunnya, menurut para pakar geologi, ada 20 cm tanah yang terendam air.
Tak hanya itu, sistem drainase yang kurang baik juga menambah permasalahan di kota tersebut. Menurut AZCentral.com, kapasitas drainase kota tersebut turun 30 persen sejak 1975.
Meski begitu, pemerintah setempat sedang membuat sejumlah proyek untuk membuat kota tersebut tetap bertahan. Ada terowongan drainase raksasa yang dibangun dengan nilai proyek US$ 1,1 miliar yang diklaim mampu menampung air cukup banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar