Penggunaan Bagan Warna Daun pada Jagung
Apa itu BWD?
Salah satu cara agar pemberian pupuk N sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung adalah dengan memantau status hara N melalui daun tanaman. Bagan Warna Daun (BWD) berfungsi untuk menilai tingkat kehijauan daun guna mengetahui takaran dan waktu pemberian pupuk N (berupa pupuk urea) yang tepat pada tanaman jagung. Memupuk berdasarkan warna daun akan menghemat pupuk. Pemupukan N bertahap pada jagung Pada awal pertanaman (umur 7 hari setelah tanam), tanaman dipupuk N (urea) sebanyak 50 kg N (111 kg urea) per ha bersamaan dengan pupuk P dan K sesuai rekomendasi setempat. Pada umur 28-30 hari dipupuk lagi sebanyak 75 kg N (167 kg urea) per ha. Pada umur 40-50 hari setelah tanam (bergantung varietas) dilakukan pemantauan warna
daun menggunakan BWD. Tambahan pemberian pupuk urea dilakukan berdasarkan hasil pemantauan, dengan takaran disesuaikan seperti pada Tabel 1.
Salah satu cara agar pemberian pupuk N sesuai dengan kebutuhan tanaman jagung adalah dengan memantau status hara N melalui daun tanaman. Bagan Warna Daun (BWD) berfungsi untuk menilai tingkat kehijauan daun guna mengetahui takaran dan waktu pemberian pupuk N (berupa pupuk urea) yang tepat pada tanaman jagung. Memupuk berdasarkan warna daun akan menghemat pupuk. Pemupukan N bertahap pada jagung Pada awal pertanaman (umur 7 hari setelah tanam), tanaman dipupuk N (urea) sebanyak 50 kg N (111 kg urea) per ha bersamaan dengan pupuk P dan K sesuai rekomendasi setempat. Pada umur 28-30 hari dipupuk lagi sebanyak 75 kg N (167 kg urea) per ha. Pada umur 40-50 hari setelah tanam (bergantung varietas) dilakukan pemantauan warna
daun menggunakan BWD. Tambahan pemberian pupuk urea dilakukan berdasarkan hasil pemantauan, dengan takaran disesuaikan seperti pada Tabel 1.
Tabel 1. Takaran pupuk N (berupa pupuk urea) yang harus ditambahkan sesuai nilai skala hasil pemantauan warna daun. terlampir.
Cara Pengamatan
- Pilih 20 tanaman secara acak pada setiap petakan lahan;
- Pilih daun yang akan dipantau warnanya. Daun yang akan dipantau warnanya adalah daun yang telah terbuka sempurna (daun ke tiga dari atas);
- Lindungi daun yang akan dipantau warnanya dengan cara membelakangi matahari, sehingga daun atau alat BWD tidak terkena matahari langsung agar penglihatan tidak silau;
- Letakkan daun di atas BWD. Bagian daun yang dipantau adalah sekitar 1/3 dari ujung daun, kemudian warna daun dibandingkan dengan warna BWD, skala yang paling sesuai dengan warna daun dicatat. BWD mempunyai nilai skala 2 - 5. Jika warna daun berada di antara skala 2 dan 3 gunakan nilai 2,5 di antara 3 dan 4 gunakan nilai 3,5 dan di antara 4 dan 5 gunakan nilai 4,5;
- Rata-ratakan nilai skala dari 20 daun yang diamati. Nilai rata-rata skala digunakan untuk menentukan tambahan takaran pupuk urea sesuai Tabel 1.
- Pilih daun yang akan dipantau warnanya. Daun yang akan dipantau warnanya adalah daun yang telah terbuka sempurna (daun ke tiga dari atas);
- Lindungi daun yang akan dipantau warnanya dengan cara membelakangi matahari, sehingga daun atau alat BWD tidak terkena matahari langsung agar penglihatan tidak silau;
- Letakkan daun di atas BWD. Bagian daun yang dipantau adalah sekitar 1/3 dari ujung daun, kemudian warna daun dibandingkan dengan warna BWD, skala yang paling sesuai dengan warna daun dicatat. BWD mempunyai nilai skala 2 - 5. Jika warna daun berada di antara skala 2 dan 3 gunakan nilai 2,5 di antara 3 dan 4 gunakan nilai 3,5 dan di antara 4 dan 5 gunakan nilai 4,5;
- Rata-ratakan nilai skala dari 20 daun yang diamati. Nilai rata-rata skala digunakan untuk menentukan tambahan takaran pupuk urea sesuai Tabel 1.
Sumber: Balai Penelitian Tanaman Serealia
http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/penggunaan-bagan-warna-daun-pada-jagung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar